Sejumlah ilmuwan dari berbagai universitas di Amerika Serikat menciptakan drone sangat kecil yang bisa bermanuver. Drone ini terinsipirasi dari binatang kelelawar.
Perangkat yang disebut “Bat Bot B2” ini bisa melambung dan terbang terbalik, seperti kelelawar sebenarnya. Video dari penerbangan uji drone ini telah diposting oleh para ilmuwan di YouTube.
Drone ini hanya seberat 85 gram. Menggunakan kerangka yang terbuat dari serat karbon yang ditutupi dengan “kulit” dari silikon.
Setiap sayap perangkat memiliki sembilan sendi, yang memainkan peran penting untuk memastikan fleksibilitas selama penerbangan (kelelawar memiliki lebih dari 40 sendi pada sayapnya). Empat dari sendi yang pasif, sementara lima beroperasi secara mandiri. Sendi ini memungkinkan Bot Bat untuk terbang tanpa baling-baling, meningkatkan manuver dalam kondisi sulit di mana drone konvensional tidak bisa melakukan.
Dalam langkah lebih lanjut, penggagas proyek berencana untuk melengkapi pesawat tak berawak dengan kamera dan pemancar. Total biaya proyek tiga tahun adalah sekitar US$ 1,5 juta.
Kelelawar juga telah menjadi pusat teknologi pesawat tanpa awak terbaru di Inggris. Engineers and Physical Science Research Council sebelumnya mengatakan mereka telah mengembangkan unmanned micro air vehicle (MAV) yang didasarkan pada sayap kelelawar.
Drone baru adalah bagian dari keluarga Miniature Unmanned Vehicles dan berukuran lebar hanya 15 cm lebar. Mereka sedang dikembangkan untuk komersial, keperluan pemerintah dan militer serta pengamatan jarak jauh yang tidak terjangkau kendaraan di darat.