Selama Perang Dunia I, pesawat terbang masih menjadi teknologi yang sangat baru. Orang-orang kemudian mencoba untuk mencari tahu bagaimana pesawat bisa digunakan dalam pertempuran.
Salah satu langkah yang paling logis adalah untuk menambahkan senjata besar di depan pesawat sehingga bisa menembak jatuh pesawat lainnya. Senapan mesin adalah pelengkap logis untuk pesawat.
Tetapi ada satu masalah bagaimana untuk menembakkan senjata agar tidak mengenai baling-baling pesawat yang juga ditempatkan di depan?
Baling-baling itu berputar cepat sehingga untuk menembakkan senjata agar tepat di antara sela-sela baling-baling jelas sebuah hal yang rumit.
Senapan mesin dipasang di atas pesawat, langsung di depan pilot, tapi posisi pistol ditempatkan tepat di belakang baling-baling. Senapan harus dirancang untuk menembak melalui baling-baling tanpa menembaknya.
Mari kita lihat video di bawah ini:
Video di atas tidak menyentuh pada inovasi sebenarnya di balik apa yang membuat cara itu bekera, sebuah penemuan yang disebut synchronization gear, yang membatasi senapan mesin sehingga hanya bisa menembakkan di antara baling-baling.
Ada berbagai jenis synchronization gear, tapi yang paling sederhana melibatkan disk yang berbentuk tidak teratur yang memicu senjata api sekali per revolusi, pada titik tertentu. Ini menghasilkan tembakan tingkat tinggi tanpa risiko memukul baling-baling.
Dalam video gerakan lambat, Anda akan melihat bagaimana sebenarnya ada sedikit waktu untuk senjata menembak antara bilah baling-baling, tetapi dalam kehidupan nyata margin of error tidak cukup lebar. Di pesawat yang benar-benar terbang, baling-baling akan berputar sekitar 5 kali lebih cepat, yang membuat ketepatan sinkronisasi gigi menjadi lebih penting.