Etihad memberikan awak kabin dengan iPad seukuran tas tangan (sesuai seragam mereka) untuk menyimpan persediaan kecantikan.
“Terutama pada penerbangan, ketika Anda melompat dari tempat tidur selama satu jam, Anda perlu memastikan bahwa Anda memiliki semua yang Anda butuhkan untuk kembali luar biasa,” kata Celestino.
“Saya membeli botol parfum miniatur yang saya menyimpan parfum favorit saya,” kata Goulding.
Salah satu bahaya yang ditakuti pramugari adalah robeknya stocking yang mereka gunakan. Beruntung bagi Duggan, pilot wanita bisa menggunakan celana panjang tidak rok. “Kami memiliki masalah yang cukup banyak setiap hari,” kata Goulding. “Saya selalu memastikan bahwa saya menyimpan setidaknya empat pasang celana ketat di tas saya. Saya juga membawa cat kuku bening untuk dikenakan ketika saya mendapatkan sebuah lubang kecil stocking agar tidak robek lebih parah.”
Apalagi yang menakutkan? Salah satunya adalah lepasnya kancing baju. Goulding mengakui hal itu telah terjadi padanya.
“Saya merentangkan tangan untuk mencapai tabung ketika kami melakukan layanan makanan di dapur dan kancing baju saya lepas,” katanya. “Ini adalah masalah besar bagi saya dan orang lain.”
Meskipun cabin crew memiliki alat jahit di pesawat untuk keadaan darurat seperti itu, Goulding mengakui dia tidak bisa menjahit.
“Saya cepat menggunakan peniti di tempatnya, kemudian meminta ibuku menjahit kancing kembali pada saat aku sampai di rumah,” katanya.