Pembajak yang mengambil alih penerbangan Libya domestik pada hari Jumat 23 Desember 2016 dan memaksa untuk mendarat di Malta telah menyerah.
Perdana Menteri Malta Joseph Muscat melalui akun Twitter-nya mengatakan para pembajak digeledah dan dibawa ke tahanan. Mereka sebelumnya telah membebaskan semua penumpang Airbus A320 yang mereka bajak.
Salah satu pembajak yang mengaku sebagai Moussa Shaha, sebelum menyerah mengatakan kepada stasiun TV Channel Libya melalui telepon bahwa ia adalah kepala Al-Fateh Al-Jadeed, atau The New Al-Fateh. Al-Fateh adalah nama yang diberikan Gaddafi pada kudeta pada tahun 1969, dan pembajak mengatakan kekautan itu telah datang lagi.
Seorang anggota parlemen Libya yang berbicara kepada salah satu penumpang juga mengatakan kedua pembajak menuntut penciptaan sebuah partai pro-Gaddafi. Gambar yang beredar di media menunjukkan pembajak melangkah keluar dari pesawat dengan bendera hijau mirip dengan yang digunakan oleh para pendukung Gaddafi yang digulingkan dan dibunuh dalam pemberontakan tahun 2011.