Sejak akhir 1940-an, Soviet menggunakan pesawat biplane An-2 “Annushka” untuk pertanian. Sebuah pesawat yang bisa dikatakan tidak lebih rumit dibandingkan traktor dan terbang lambat. Namun, An-2 sangat bisa diandalkan, murah dan sangat mudah untuk diterbangkan.
Namun pada pertengahan tahun 1960-an Uni Soviet ingi meningkatkan produksi pangan dan mengurangi impor pangan, dan An-2 dipandang sebagai penghalang untuk memenuhi ambisi mereka. Selain itu, pesawat biplan dipandang kuno dan tidak lagi layak untuk peternakan atau pertanian yang luas.
Permintaan untuk pesawat baru dibuat, salah satu yang diandalkan secara khusus pada kekuatan jet.
Polandia saat itu sudah memproduksi An-2 yang khusus dikonfigurasi untuk petani. Mereka kemudian bergerak maju untuk memenuhi permintaan Moskow. Langkah pertama adalah untuk membangun sebuah tes-bed untuk mempelajari bagaimana teknologi jet akan bekerja dalam sector pertanian. Tim desain Polandia-Rusia Kazimierz GocyÅ‚a dan Riamir Izmailov melahirkan pesawat yang disebut Lala-1, singkatan dari “LatajÄ…ce Laboratorium 1” atau “Laboratorium Terbang 1.”
Lala-1 menggunakan An-2 untuk bagian depan pesawat sementara badan dan ekor pesawat benar-benar baru. Sebuah mesin jet L-39 yang biasa digunakan pesawat latih Albatross dipasang di bagian belakang pesawat. Selama hampir satu tahun pesawat tes terus diuji coba, sementara pada saat yang sama desain yang sama sekali baru mulai terbentuk. Desain ini yang kemudian disebut sebagai PZL M-15.
PZL M-15 benar-benar unik dalam penampilan, dengan ekor booming kembar, sepasang sayap atas dan bawah dihubungkan dengan struts dan tanki besar untuk 377 galon bahan kimia. Menggunakan tiga landing gear tiga dan ruang untuk tiga awak. Di bagian atas ditempatkan mesin jet pesawat dengan kemampuan dorong 3.300 poun. Inlet pesawat yang inggi membantu untuk menjaga benda asing dan puing-puing masuk ke mesin jet. Maklum pesawat akan bekerja di daerah yang pasti banyak debu dan barang-barang asing dari area pertanian. Meski menggunakan mesin jet, pesawat ini memiliki kemampuan unik dengan kecepatan minimal hanya 67 mph, kecepatan tertinggi hanya 124 mph dan rentang hanya 250 mil.
Pada tanggal 30 Mei, 1973 prototip PZL M-15 untuk kali pertama terbang. Dan pada 1976 “Belphegor” dimasukkan ke dalam produksi dengan keyakinan ribuan pesawat akan bisa dibangun seperti An-2 pendahulunya.
Tetapi mimpi tinggal mimpi. Dalam kondisi tes PZL M-15, dengan kru yang sangat terlatih dan personil dukungan memang terlihat begitu mampu. Tetapi ketika dipegang petani semuanya menjadi sangat merepotkan. Mereka terbiasa bekerja pada traktor tua dan pesawat An-2 yang sangat jinak. Pesawat baru ini benar-benar merepotkan dan sangat tidak efisien. Selain itu, itu terlalu mahal untuk membangun.
Pesawat ini sempat ditampilkan di Paris Air Show pada tahun 1976. Pengunjung melihat pesawat ini bentuknya sangat aneh dan kemudian menujuliknya sebagai Belphegor. Belphegor adalah setan mengerikan yang ada dalam kisah mitos.
Pada akhirnya hanya 175 M-15 dibangun, dengan produksi berakhir pada tahun 1981. Meskipun itu tidak sukses, pesawat ini bisa dikatakan memegang sejumlah rekor yakni sebagai pesawat jet paling lambat di dunia, satupsatunya pesawat jet biplan dunia, satu-satunya pesawat jet pertanian, dan meski ini subjektif dia juga pesawat paling jelek di dunia yang pernah diproduksi.
Sementara An-2 yang sebelumnya ingin diganti justru kemudian menjadi salah satu pesawat paling sukses yang pernah dibuat dengan lebih dari 18.000 unit telah dibangun dan masih berfungsi di seluruh dunia saat ini.