Beberapa pesawat militer, termasuk pesawat baling-baling kargo besar C-130, terbang berputar-putar dilangit Manhattan Selasa 13 Desember 2016. Pesawat terbang rendah hingga menyebabkan kekhawatiran di kalangan warga.
Seorang juru bicara resmi dari Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan kepada Business Insider bahwa pesawat melakukan “penerbangan resmi” di atas kota, bersama-sama dengan unit kontrol udara.
Seorang jurnalis penerbangan dalam akun Twitter-nya menulis misi militer di mana pesawat berputar melingkar pada ketinggian hanya 3.000 kaki di atas Manhattan adalah “tidak normal.” Dia juga mengatakan beberapa C-130 dan beberapa helikopter Black Hawk terbang rendah (3.000 kaki) di atas Manhattan.
“Tidak ada yang tahu tentang apa yang [C-130] lakukan,” tulis Lance Ulanoff, editor surat kabar Mashable.
Presiden terpilih Donald Trump tinggal di hotel di Manhattan, dan Trump menyatakan keinginan untuk membuat New York sebagai separuh tempat berkantornya selama pemerintahannya. Bisa jadi pesawat ini adalah bagian dari latihan militer untuk meningkatkan keamanan di sekitar New York City. Namun informasi resmi belum ada.
FAA telah mengeluarkan zona larangan terbang di atas Trump Tower, sehari setelah Trump memenangkan kursi kepresidenan AS. Para pejabat AS telah menegaskan bahwa misi dilakukan atas nama permintaan Secret Service untuk pemetaan udara tempat tinggal Presiden terpilih ini.