Armada pesawat peringatan dini E-3D Sentry milik Angkatan Udara Inggris digrounded untuk meluruskan kabel listrik serta pembenahan masalah lain.
Seluruh armada yang berjumlah enam ini tidak bisa beroperas selama beberapa minggu ke depan yang mengakibatkan negara koalisi pimpinan AS lain harus mengisi kesenjangan yang ditinggalkan dalam misi pengintaian ISIS di Irak dan Suriah.
RAF memiliki satu Sentry biasanya berbasis di Siprus sebagai bagian dari kontribusi Inggris dalam kampanye melawan ISIS yang dikenal sebagai Operasi Shader.
“Sebagai hasil dari pemeriksaan teknis rutin pada pesawat E-3D RAF, telah terindentifikas adanya maslah terkait dengan integritas kabel dan sistem listri penyejuk kabin. Oleh karena itu Sentry Inggris akan terbang lagi setelah masalah tersebut diselesaikan,” kata juru bicara RAF sebagaimana dikutip Defense News Sabtu 5 November 2016. Sumber di RAF menyebutkan perbaikan ini bisa membutuhkan waktu beberapa minggu.
Biasanya RAF Inggris tidak pernah menggrounded seluruh pesawat secara bersamaan. Awal tahun ini, Kementerian Pertahanan (MoD) mengatakan empat pesawat dalam armadanya ada dalam status operasional sementara dua yang lain dalam pemeliharaan mendalam.
Pekerjaan perbaikan dilakukan di pangkalan sementara Sentry ini di RAF Coningsby di Inggris.
Markas pesawat ini biasanya ada di Waddington dan juga merupakan basis bagi beropererasinya drone Sentinel, Airseeker, Reaper dan aset mata-mata lainnya.
Sentry Inggris dijadwalkan akan dipensiun pada 2025 tetapi Kementerian Pertahanan Inggris sepertinya ingin memperpanjang hingga 2035 melalui program upgrade.
Northrop Grumann UK memimpin konsorsium yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan ketersediaan pesawat. Baru-baru ini menandatangani perpanjangan kontral selama sembilan tahun.
Seorang sumber Kementerian Pertahanan mengatakan masalah teknis terkait dengan upaya dukungan Northrop Grumann tetapi armada negara-negara lain kemungkinan tidak akan terpengaruh.