Kementerian Pertahanan China menuduh jet tempur angkatan udara Jepang telah mengunci pesawat militer China dengan radar, bertindak provokatif dan membahayakan keselamatan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan kegiatan angkatan udara China dilakukan dengan hukum dan norma-norma internasional, dan Jepang meningkatkan monitoring dan campur tangan dalam latihan normal.
“Tetapi pesawat Pasukan Bela Diri Jepang menghadapi pesawat China dengan menyalakan radar mereka, melepaskan proyektil jamming infrared dan menunjukkan tidak sikap profesional, perilaku provokatif lainnya yang berbahaya,” kata Wu pada konferensi bulanan Kamis 27 Oktober 2016 sebagaimana dilansir Reuters.
“Ini membahayakan pesawat dan keselamatan personil China dan menjadi akar dari masalah maritim dan udara China-Jepang.”
China mendesak Jepang untuk mengadopsi sikap bertanggung jawab dan mencegah insiden seperti itu terjadi.
China dan Jepang telah lama terperosok dalam sengketa teritorial atas sekelompok kecil pulau tak berpenghuni di Laut China Timur, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China.
Kapal patroli dan jet tempur dari dua negara dengan ekonomi terbesar di Asia ini telah secara konstan saling membayangi di dekat pulau, menimbulkan kekhawatiran bahwa konfrontasi bisa mengakibatkan bentrokan.
Dalam enam bulan yang berakhir September, jet tempur Jepang terbang cepat mengejar pesawat China hingga 407 kali dibandingkan dengan 231 kali pada periode yang sama tahun lalu. Sementara sampia pertengahan Oktober meningkat sekitar tiga perempat.
Jepang khawatir bahwa China meningkatkan kontrol atas Laut China Selatan untuk itu mengalihkan perhatian dan memperluas pengaruhnya di Laut China Timur dan ke Pasifik barat.
China menegaskan patroli rutin di kawasan itu dimaksudkan untuk melindungi keamanan nasional dan kedaulatan.