5. Collaborative European fighter study
Sejumlah Negara Eropa  membentuk konsorsium untuk program bersama Eropa Future Fighter Aircraft diadakan multinasional dengan tujuan untuk menciptakan asset tempur garis depan bagi sejumlah Negara Eropa.
Tapi, Â pepatah lama “vive La Difference”, Prancis juga keluar dari program ini pada awal tahun 1980, bukan untuk mengejar pembangunan Dassault Rafale; termasuk Varian- M berbasis kapal induk.
Inggris, bersama dengan Jerman, Italia dan Spanyol, terus maju hingga akhirnya melahirkan Eurofighter Typhoon yang menjadi pesaing berat bagi Rafale di pasar ekspor.
Contoh terakhir Rafale telah dipilih di India, meskipun New Delhi belum menandatangani kontrak, namun Typhoon masih terus mengganggu dan bersiap untuk masuk jika kontrak itu gagal mengingat dia adalah pemenang kedua setalah Rafale.
Selain itu Typhoon laku keras di Austria dan Arab Saudi, dan Oman. Variabel proyek pesawat tempur geometri Anglo-Perancis sebelumnya juga gagal berhasil melewati tahap perencanaan awal.