Lion Air menjamin telah menyelesaikan urusan pemesanan tiket penumpang untuk 217 rute domestik dan 10 rute internasional yang mengalami penundaan hingga satu bulan ke depan.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (24/5/2016) mengatakan, perusahaannya telah menginformasikan kepada para penumpang bahwa maskapai tidak menerbangkan rute-rute tersebut sebulan ke depan.
“Kami sudah menutup pemesanan tiket tersebut, jadi tidak ada pembelian tiket untuk rute-rute itu,” kata dia.
Sehingga, lanjut dia, pihaknya tidak perlu melakukan pengembalian uang yang sudah dibayarkan untuk pembelian tiket (refund). “Beberapa bulan sudah tidak dijual, ini sudah kami rencanakan,” ucapnya seperti dikutip Antara.
Selain itu, Edward mengaku penundaan pengoperasian frekuensi tersebut juga tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perusahaan. “Yang namanya sudah direncanakan, artinya sudah kami hitung untung ruginya,” katanya.
Pengajuan penundaan rute tersebut telah dikabulkanDirektorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada 18 Mei lalu yang berlaku hingga 18 Juni mendatang.
Untuk itu, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Maryati menegaskan Lion Air bertanggung jawab untuk mengalihkan penumpang yang telah mempunyai tiket pada penerbangan yang tidak dilaksanakan kepada maskapai lainnya pada rute yang sama tanpa biaya tambahan.
“Apabila, hingga batas waktu yang ditentukan tidak dilaksanakan selama satu bulan sampai 18 Juni 2016, maka kapasitas pada rute dan frekuensi yang tidak dilayani tersebut akan dicabut,” tegasnya.
Sebelumnya, Kemenhub juga telah memberikan sanksi berupa tidak diberikannya izin rute baru selama enam bulan terkait keterlambatan penerbangan akibat aksi mogok pilot.
Maryati mengatakan sanksi tersebut bertujuan agar pihak Lion Air melakukan introspeksi internal dan melakukan perbaikan manajemen operasi penerbangan yang terkait sumber daya manusia (SDM), rotasi pesawat, frekuensi penerbangan, perawatan pesawat dan lainnya. “Namun, Lion Air justru mengusulkan penundaan penerbangan selama satu bulan,” katanya.
Dia berharap perbaikan operasi maskapai Lion Air dengan memberikan pembinaan teknis agar masyarakat dapat menikmati penerbangan yang baik, nyaman, terjangkau dan memenuhi standar keamanan dan keselamatan internasional.
