2015 adalah tahun paling aman untuk terbang menurut penelitian dari sebuah perusahaan penerbangan terkemuka seperti dikutip Dailymail, Kamis (7/1/2016). Meski demikian bukan lantas tahun 2015 “bersih” dari insiden kecelakaan pesawat.
Dua kecelakaan besar menjadi catatan evaluasi pada 2015. Dua kecelakaan itu adalah insiden jatuhnya pesawat Germanwings di pegunungan Alpen Prancis yang menwaskan 150 orang dan pesawat Metrojet yang jatuh di utara Sinai Mesir yang menyebabkan 224 orang tewas. Secara umum, jumlah korban tewas akibat kecelakaan penerbangan selama 2015 tercatat sebanyak 560 orang dari total 16 kecelakaan pesawat.
Menurut survei, meski belum bebas 100% dari kecelakaan pesawat terbang, tahun 2015 tergolong tahun dengan jumlah insiden kecelakaan paling sedikit. Survei ini merujuk sejak diberlakukannya Aviation Safety Network (ASN) atau jaringan keselamatan terbang oleh semua pesawat terbang sejak tahun 1946 .
Pada 2014 terjadi 21 kecelakaan pesawat terbang di dunia. Penyebabnya bermacam-macam termasuk sabotase dan pembajakan. Total korban tewas mencapai 989 orang.
Setahun sebelumnya, pada 2013 jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat jauh lebih sedikit yakni 265 orang. Namun jumlah kecelakaan pesawat yang terjadi lebih banyak yakni 29 insiden.
Presiden ASN Harro Ranter menjelaskan, sejak 1997 rata-rata jumlah kecelakaan pesawat di dunia menunjukkan tren penurunan. Penurunan ini tak lepas dari sosialisasi keselamatan terbang yang terus menerus dilakukan oleh organisasi penerbangan internasional semacam ICAO, IATA dan yayasan Flight Safety serta dari maskapai penerbangan komersial.
Statistik menunjukkan tahun 1972 sebagai tahun paling mematikan dalam sejarah penerbangan. Pada tahun itu terjadi 76 insiden kecelakaan pesawat terbang. Total korban tewas dari semua insiden mencapai 2.373 korban.
2015 : 16 Kecelakaan pesawat dengan korban jiwa mencapai          560 orang
2014 : 21 kecelakaan pesawat dengan korban jiwa mencapi 989 Â Â Â Â Â Â orang
1972 : Tahun paling mematikan sepanjang sejarah             penerbangan. Jumlah total korban tewas mencapai 2.373 korban
Kecelakaan terburuk dialami pesawat Ilyushin 62 milik maskapai Aeroflot. Pesawat tersebut hancur setelah jatuh di sebuah hutan di dekat Bandara Moskow-Sheremetyevo, Rusia.
Semua penumpang berjumlah 164 orang dan sepuluh kru pesawat tewas. Pesawat tersebut menempuh rute Paris-Moskow dan transit di St Petersburg. Ironisnya penyebab kecelakaan pesawat hingga kini masih misterius.
Kecelakaan tragis lain dialami Nigeria Airways yang terbang dari Jeddah ke Lagos. Pesawat tersebut terbakar saat mendarat di Bandara Internasional Aminu Kano. Sebanyak 176 orang tewas dalam insiden itu.
Namun dari semua kecelakaan pesawat, insiden paling mematikan sepanjang sejarah adalah kecelakaan pesawat Japan Airlines pada 1985. Pesawat tersebut mengalami dekompresi eksplosif 12 menit setelah lepas landas dan 32 menit kemudian, menabrak dua punggung Gunung Takamagahara di Ueno, Perfektur Gunma
Sebanyak 15 kru pesawat dan 505 dari 509 penumpang tewas. Dekompresi ledakan itu disebabkan oleh kerusakan akibat perbaikan pesawat yang dilakukan tujuh tahun sebelumnya.