Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia memfasilitasi program beasiswa pendidikan teknisi pesawat dan petugas bandara khusus warga Surabaya dari keluarga miskin usia 18-21 tahun dan belum menikah.
Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Sosial Surabaya, Rosalia Retno Bintarti di Surabaya, Rabu mengatakan persyaratan lainnya antara lain siswa lulusan SMA/MA jurusan IPA atau siswa SMK jurusan teknik. “Nilai rata-rata ujian di atas 7, dengan ketentuan bahasa Inggris, matematika, dan fisika di atas 7,” katanya seperti dikutip Antara, Rabu (18/5).
Selain syarat akademis, lanjut dia, calon penerima beasiswa GMF Aero Asia harus memenuhi kriteria fisik bertinggi badan minimal 165 cm untuk pria, dan minimal 160 cm untuk wanita. Peserta harus dinyatakan sehat jasmani, tidak buta warna dan tidak berkacamata.
Ia mengatakan para peminat beasiswa GMF Aero Asia wajib membawa berkas persyaratan meliputi fotokopi KTP, kartu keluarga, surat keterangan miskin dari kelurahan, surat pernyataan belum pernah kawin diketahui RT/RW, surat keterangan sehat yang dikeluarkan dokter pemerintah menyebutkan tidak buta warna, dan surat keterangan hasil ujian dari sekolah.
Semua berkas harus diserahkan ke kantor Dinas Sosial, Jl Arif Rahman Hakim No 131-133, Surabaya.
Rosalia menjelaskan setiap pelamar akan diverifikasi dan disurvei Dinas Sosial guna memastikan agar penerima beasiswa benar-benar tepat sasaran. Setelah itu, mereka harus menjalani enam rangkaian tes, di antaranya, tes bahasa Inggris, psikotes tertulis, tes kesehatan, psikotes wawancara, user interview dan kesamaptaan. Rangkaian tes seleksi dilaksanakan oleh Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbang (ATKP) Surabaya.
Dari hasil tes tersebut, lanjut dia, ATKP dan GMF Aero Asia akan menentukan 24 nama yang berhak mengikuti pelatihan selama tujuh bulan dengan sistem ikatan dinas.
Setelah lulus, lanjut dia, peserta pelatihan akan bekerja di GMF Aero Asia untuk mengisi beberapa posisi, seperti teknisi pesawat, atau ground staff yang bertugas mengatur aktivitas penerbangan di bandara.
Rosalia menuturkan ini merupakan kali pertama penyelenggaraan program beasiswa GMF Aero Asia. Pembiayaan selama pelatihan ditanggung bersama antara Pemkot dan GMF Aero Asia dengan komposisi 50:50.
Pemkot Surabaya, kata dia, memang fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), salah satu upaya dengan menyelenggarakan berbagai program beasiswa keahlian khusus seperti beasiswa pilot.
Program yang murni mengandalkan APBD Surabaya itu telah berjalan satu tahun dan diikuti lima warga Kota Pahlawan. Saat ini, para penerima beasiswa pilot sedang digembleng di Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3) Banyuwangi.
Kalo daerah sumatra gimana? Apakah ada di ATKP medan?