Dua kepingan puing-puing yang ditemukan di pantai Afrika Selatan dan Mauritius pada Maret lalu “hampir pasti” merupakan bagian dari pesawat hilang Malaysia Airlines Penerbangan MH370, demikian laporan dari Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB), Kamis (12/5/2016).
Laporan itu muncul beberapa hari setelah pihak berwenang Australia mengkonfirmasi identifikasi dua puing-puing lainnya – Bagian 1 dan Bagian 2 – yang ditemukan di negara Afrika di bagian tenggara Mozambik itu.
Dua potongan-potongan puing baru- yang kemudian disebut sebagai Bagian 3 dan Bagian 4 – secara terpisah ditemukan pada 2 Maret dan 30 Maret di pantai-pantai di Mossel Bay, Afrika Selatan, dan Pulau Rodrigues di Mauritius.
“Bagian nomor 3 pada awalnya diidentifikasi dari pecarah tulisan Rolls-Royce yang terdapat pada tutup mesin (cowling) pesawat. Dari ketebalan panel, bahan dan konstruksi sangat sesuai dengan cowling mesin Boeing 777,” kata ATSB, yang memimpin pencarian Flight MH370, dalam laporannya seperti dilansir International Business Times, Kamis (12/5/2016).
Investigator dari Australia mengatakan kepingan itu konsisten dengan yang digunakan oleh Malaysia Airlines dan cocok erat dengan kepingan serupa di pesawat Boeing 777.
“Adapun untuk Bagian 4 sementara diidentifikasi sebagai lapisan laminasi dekoratif panel interior dari kabin utama,” kata ATSB. “Bahwa “lokasi engsel piano pada bagian permukaannya konsisten dengan yang digunakan pada Boeing 777 Malaysia Airlines MH370 yang hilang.
Bulan lalu, ATSB mengatakan bahwa dua item dari Mozambik, yang ditemukan pada 27 Desember 2015 dan 27 Februari 2016, memunculkan bukti hampir tak terbantahkan bahwa semuanya merupakan bagian-bagian dari Boeing 777 yang hilang.
Pada Juli 2015, sebuah flaperon milik pesawat MH370 ditemukan di sebuah pantai di Pulau Réunion sebuah pulau di Samudra Hindia Belanda yang berada di bawah kekuasaan Prancis.
Pencarian pesawat MH370 telah berlangsung di kawasan terpencil di Samudera Hindia bagian Selatan selama lebih dari dua tahun dan akan dihentikan pada Juli mendatang. Selama itu pula, tim pencari yang terdiri dari gabungan sejumlah negara Malaysia, Australia, dan China  itu telah menjelajahi wilayah total lebih dari 40.000 mil persegi (sekitar 105.000 km persegi).
Setelah berbulan-bulan pencarian, yang telah menelan biaya triliunan rupiah itu, pihak berwenang belum mengungkap misteri di balik hilangnya pesawat MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing yang hilang dari pantauan radar pada 8 Maret 2014. Bahkan kantor berita Bloomberg melaporkan, dana yang dikucurkan Pemerintah Australia untuk misi pencarian mencapai sekitar US$130 juta atau senilai sekitar Rp1,73 triliun.