The Caproni Ca.60 Transaereo, sering disebut sebagai Noviplano (sembilan sayap) atau Capronissimo. Pesawat ini adalah prototipe dari kapal terbang besar sembilan sayap yang dimaksudkan untuk membawa 100 penumpang.
Namun hanya ada satu contoh yang pernah dibangun dan dirancang oleh pelopor penerbangan Italia, Gianni Caproni. Pesawat atau lebih tepatnya kapal terbang yang dibangun saat itu memiliki delapan mesin dan tiga set sayap.
Ide dari kapal terbang multi mesin untuk mengangkut lebih banyak penumpang, kala itu bisa dikatakan eksentrik.
Caproni, menilai pesawat ini bisa memungkinkan perjalanan ke daerah terpencil dengan lebih cepat dibanding transportasi darat, air atau udara dengan pesawat konvensional.
Dia menegaskan bahwa kapal terbang besarnya dapat digunakan di setiap rute, dalam suatu negara atau internasional, dan ia menganggap pesawat bisa beroperasi di negara-negara dengan wilayah luas dan infrastruktur transportasi yang buruk, seperti China.
Terlepas dari kritik dari beberapa tokoh penting dalam dunia penerbangan Italia, terutama pencetus teori perang udara Giulio Douhet, Caproni mulai merancang pesawat yang sangat inovatif ini dan pada tahun 1919, dia mematenkan pesawatnya.
Pembangunan model 3000, atau Transaereo, dimulai pada paruh kedua 1919. Referensi paling awal dari upaya ini ditemukan dalam surat kabar harian France, Prancis, edisi 10 Agustus, 1919, dan mungkin bagian pertama dibangun di pabrik Caproni dari Vizzola Ticino.
Pada September di tahun yang sama, sebuah pameran berlangsung di pabrik Caproni di Taliedo, tidak jauh dari Milan, di mana proyek baru nan ambisius itu dipublikasikan besar-besaran. Kemudian pada September pula, Caproni bereksperimen dengan pesawat amfibi Caproni Ca.4 untuk meningkatkan kepercayaan tentang Transaereo.
Pada 1920, hanggar besar di mana sebagian besar pembangunan Transaereo akan dilakukan dibangun di Sesto Calende, di tepi Danau Maggiore.
Ini merupakan kapal terbang yang besar, dengan hull utama berisi kabin, tergantung di bawah tiga set sayap yang masing-masing terdiri dari tiga permukaan aerodinamis: satu set terletak di lambung depan, satu di belakang dan satu di tengah (sedikit lebih rendah dibandingkan dengan dua lainnya).
Lebar sayap masing-masing 30 meter (98 ft 5 in), dan luas sayap total adalah 750.00 m², badan pesawat sepanjang 23,45 meter (77 kaki) dan seluruh struktur, dari bagian bawah lambung hingga sayap memiliki tinggi 9.15 meter.
Pesawat memili berat kosong 14.000 kg dan berat lepas landas maksimum adalah 26.000 kg. Tangki bahan bakar terletak di atap kabin, dekat dengan set sayap pusat.
Pesawat didukung delapan mesin Liberty L-12 V12 yang dibangun di Amerika Serikat. Masing-masing mampu menghasilkan 400 hp (294 kW). Ini adalah mesin yang paling kuat yang dihasilkan selama Perang Dunia I.
Kabin penumpang tertutup dan menampilkan jendela panorama lebar. Wisatawan direncanakan duduk di bangku kayu yang saling berhadapan. Kokpit dirancang terbuka untuk pilot dan co-pilot.
Pada 10 Januari 1921, mesin dan nacelles diuji, dan tidak ada getaran berbahaya yang tercatat. Pada 12 Januari dua mesin belakang juga berhasil diuji. Pada 15 Januari, Caproni mengajukan permintaan izin untuk melakukan tes penerbangan ke Inspektur Jenderal Aeronautics, Jenderal Omodeo De Siebert.
Penerbangan berlangsung pada 4 Maret, pesawat dipercepat hingga 100 atau 110 km/jam, Transaereo lepas landas dan mulai mendaki dalam posisi nose-up yang tajam; pilot mengurangi throttle, tapi kemudian ekor pesawat mulai jatuh dan pesawat kehilangan ketinggian di luar kendali.
Ekor segera memukul air dan dengan cepat diikuti nose pesawat yang menabrak permukaan. Sayap set depan jatuh di dalam air bersama-sama dengan hidung pesawat, sedangkan sayap pusat dan belakang, bersama-sama dengan ekor pesawat, terus mengambang. Pilot dan insinyur penerbangan lolos dari kecelakaan tanpa cedera.
Sebagian besar struktur yang rusak dari bangkai kapal itu hilang. Setelah itu proyek Transaereo pun akhirnya ditinggalkan.
Bangkai kapal Transaereo diderek ke pantai setelah insiden itu pada 4 Maret 1921.
Caproni meyakini pentingnya melestarikan dan menghormati warisan sejarah yang berkaitan dengan kelahiran dan perkembangan awal penerbangan Italia pada umumnya, dan untuk perusahaan Caproni pada khususnya.
(Sumber: The Vintage News)