Penerbangan maskapai nasional Australia, Qantas Airways, sempat tertunda selama dua jam gara-gara penumpang menemukan sinyal WiFi yang dianggap bernada ancaman.
Seorang penumpang penerbangan QF481 menemukan WiFi bernama Alat Pemicu Mobile dan segera memberitahukan kru penerbangan.
Kru penerbangan lantas meneruskan informasi itu kepada pilot. Tak butuh waktu lama, pilot langsung memberitahukan situasi tersebut kepada penumpang. Ia mengatakan pesawat tidak akan tinggal landas sampai alat pemancar sinyal itu ditemukan.
Dia bilang ada sebuah alat di pesawat dengan nama yang berbau ancaman dan kita tidak akan terbang hingga alat itu ditemukan,” ujar seorang penumpang, John Vidler, seperti dimuat Mashable, Selasa (3/5/2016).
Penumpang lain mengatakan nama WiFi itu berasal dari sebuah pemancar jaringan internet nirkabel yang merupakan bagian dari hiburan selama perjalanan (in-flight entertainment).
“Pilot mengatakan seorang penumpang masuk ke jaringan hotspot yang menakutkan bagi Qantas dan penumpang. Setengah jam kemudian, diketahui jaringan tersebut berasal dari tempat yang cukup jauh sehingga muncul dugaan sinyal itu dipancarkan seseorang di terminal,” tuturnya.
Insiden terjadi ketika pesawat sudah siap lepas landas pada Senin, 2 Mei 2016 pukul 18.50 waktu setempat. Pesawat tipe Airbus A332 itu sedianya terbang dari Melbourne menuju Perth. Namun akibat insiden itu, pesawat akhirnya terbang pukul 21.55 waktu setempat dan tiba di Perth pukul 23.15.
Qantas mengonfirmasi kejadian tersebut. Mereka menyebut pesawat harus diamankan sebelum terbang. “Seorang penumpang merasa ada ancaman hingga kru dan tim keamanan kami turun tangan. Tapi mereka tidak menemukan ancaman tersebut,” tutur juru bicara Qantas.
Namun, beberapa penumpang tidak merasa nyaman dengan pengumuman tersebut sehingga memutuskan turun dari penerbangan. Lamanya waktudelaysebetulnya disebabkan oleh lamanya penumpang keluar serta menurunkan barang bawaannya dari pesawat ketimbang lamanya waktu penyelidikan sinyal Wifi itu.
