Ketika Anda berpikir tentang semua inovasi yang telah diperkenalkan ke dalam seni menyempurnakan kabin pesawat, ada satu hal yang jarang menarik perhatian, yakni jendela bulat ikonik.
Bentuk jendela pesawat berubah dari kotak menjadi bulat. Ada juga sebuah lubang kecil di jendela untuk mengurangi tekanan kabin. Namun, desain warna jendela yang terang tidak berubah sejak lebih dari puluhan tahun silam, ketika pesawat komersial pertama kali diperkenalkan, sampai sekarang.
Sebagaimana dilansir travelandleisure.com, Minggu (17/4/2016), Visi Systems, sebuah perusahaan asal Prancis yang berfokus pada teknologi dan penelitian, membuat revolusi jendela pesawat terbang. Perusahaan itu memperkenalkan sebuah jendela pesawat yang mendeteksi peningkatan tekanan udara dengan cara mengubah warna jendela dengan sendirinya.
Sederhananya, desain yang menggunakan partikel mikroskopis itu bertujuan membantu menyaring cahaya melalui panel. Kuncinya adalah partikel-partikel yang terkandung dalam sebuah film di antara lapisan polikarbonat atau kaca. Partikel itu akan menyelaraskan tekanan udara melalui cahaya yang masuk ke kabin.
Visi Systems mengkalim teknologi jendela yang berubah warna mampu memblokir lebih dari 99 persen cahaya dan menyesuaikan tegangan dengan cara mengubah kegelapan dari jendela.
Maskapai juga bisa menyimpan sedikit uang dari pengatur suhu karena desain itu memungkinkan suhu kabin lebih rendah.
Namun, teknologi yang belum juga diterapkan di pesawat komersial itu belum bisa diukur untuk mengetahui dampaknya terhadap iritasi kulit penumpang.