Tokoh kartun Bart Simpson, pernah diceritakan masuk daftar larangan terbang (No Fly list) saat hendak terbang ke Las Vegas. Ini karena dalam penerbangan sebelumnya, ia pernah mengacuhkan peringatan kapten pesawat agar membelitkan safety belt ke tubuhnya sepanjang penerbangan. Bukannya menurut, Bart malah menilap sabuk pengaman di pesawat itu.
Namun demikian, larangan terbang yang dikeluarkan Transportation Security Administration (TSA), sebuah lembaga di bawah Departemen Pertahanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS), ternyata bukan melulu didasarkan atas adanya rekam jejak penumpang pesawat berkelakuan bandel seperti Bart.
Sejumlah nama yang diduga terkait jaringan terorisme diutamakan masuk dalam daftar itu. Daftar itu secara rahasia dipakai untuk mensortir penumpang yang hendak masuk ke Negeri Paman Sam, baik itu lewat jalur udara, darat, maupun air. Maklum, daftar larangan terbang mulai dikumpulkan secara intensif oleh TSA terutama sejak peritiwa Black September 9/11, 2001 silam.
Dalam perkembangannya, daftar larangan terbang bikinan Amrik tersebut dipakai pula oleh sejumlah maskapai penerbangan internasional sebagai bahan rujukan. Salah satu di antaranya Korean Air. Penggunaannya juga diberlakukan untuk penerbangan di luar tujuan ke dan dari AS. Konon, daftar larang terbang yang dipakai TSA juga dicomot dari berbagai data penumpang yang dihimpun sejumlah maskapai penerbangan komersial yang memunculkan kritik.