Setelah berusaha keras, Amol S Yadav, seorang pilot terlatih India akhirnya bisa membangun pesawat enam kursi sendiri. Laki-laki ini memulai upayanya pada usia 21 tahun dan menyelesaikannya pada usia 40 dengan sempat dua kali gagal.
Pesawat Yadav ini diberi kode Thrust Aircraft Carrier (TAC-003) – ‘Eksperimental’ dan kini telah menerima persetujuan desain dari Hindustan Aeronautics Limited, penilaian teknis dari Indian Institute of Technology-Bombay, Indian Institute of Technology-Kanpur dan Nanyang Technological University-Singapore. Namun justru kesulitan untuk mendapatkan sertifikasi dari pemerintah.
Federal Aviation Administration Amerika Serikat telah mendekati Yadav untuk pendaftaran pesawat. Namun, untuk aplikasi pendaftaran yang dikirimkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara pada tahun 2011, Yadav dan co belum mendengar respon positif.
Pesawat buatan Yadav bisa terbang pada ketinggian 10.000 hingga 13.000 kaki selama sekitar 5 jam non-stop dengan jarak tempuh hingga 2.000 km. Pesawat menggunakan mesin piston V8 350 tenaga kuda yang diproduksi oleh Performance Unlimited.
Yang menarik pesawat ini menggunakan bahan bakar Octane 93 yang biasa digunakan untuk motor dan mobil. Pesawat ini telah dilengkapi dengan sistem kaca kokpit canggih, built-in autopilot, dan sistem parasut untuk keadaan darurat.
Selama 70 tahun sejarah penerbangan dari India, Yadav menjadi individu pertama yang mendekati Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk sertifikasi pendaftaran kelayakan udara. “Pada bulan September 2014, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menghapus peraturan penerbangan sipil untuk pesawat eksperimental hingga menutup pintu bagi individu seperti saya merancang dan membangun pesawat. Mereka sekarang mengatakan bahwa tidak ada aturan memungkinkan mereka untuk memberikan sertifikasi kepada pesawat saya, “keluh Yadav sebagaimana dikutip New Indian Express, Selasa 15 Maret 2016.
Pilot terlatih, yang saat ini bekerja sebagai Wakil Kepala Pilot di Jet Airways mengatakan dalam membangun pesawat dia harus diejek banyak orang. “Semua orang kecuali keluarga saya menertawakan saya. Saya membuat kesalahan dan tidak bisa menyelesaikan proyek. Tapi pada tahun 2003, saya menyelesaikan pesawat kedua saya. Saya kehabisan uang dan mendengar apa-apa yang positif dari Delhi. Kemudian, pada tahun 2009 saya mulai mengerjakan lagi pesawat ini ketika ayah saya mendorong saya untuk mewujudkan impian kita bersama, “kata Yadav.
Menurut dia, gaji bulanan dari Jet Airways, laba saudaranya dan dukungan keuangan dari semua anggota keluarga digunakan untuk membangun pesawat. “Aku harus mendapatkan izin impor dan pada satu waktu anggota keluarga saya harus menjual ornamen mereka untuk mendukung impian kami,” ia menunjukkan.
Baru-baru ini, ia bertemu dengan sejumlah menteri untuk mencari dukungan mereka. “India tidak memproduksi pesawat. Kami membelinya dengan harga selangit. Kita harus mulai manufaktur sekarang setidaknya untuk mengejar ketinggalan di masa depan. Tujuan saya adalah untuk membangun pesawat tempur dan pesawat penumpang 150 seater. Yang saya butuhkan adalah dukungan pemerintah,” kata pria yang bertujuan untuk merevolusi sektor penerbangan India.