Ledakan yang melubangi pesawat Daallo Airlines pekan lalu ternyata bisa saja menimpa Turkish Airlines.
Sebagaimana dilansir Guardian, Selasa (9/2/2016), sebagian besar penumpang Daallo Airlines, termasuk pembom pesawat, dijadwalkan untuk terbang dengan Turkish Airlines, namun penerbangan dibatalkan.
CEO Daallo Airlines, Mohamed Yassin, mengatakan sebagian besar penumpang yang berada di pesawat dijadwalkan untuk terbang menggunakan Turkish Airlines. Namun mereka kemudian diterbangkan ke Djibouti menggunakan Daallo Airlines karena Turkish Airlines membatalkan penerbangan akibat cuaca buruk.
“Para penumpang menggunakan boarding pass Turkish Airlines dan berada di daftar manifes Turkish Airlines,” kata Yassin melalui telepon dari Dubai.
Yassin mengatakan Daallo mengambil 70 penumpang yang tak jadi diangkut Turkish Airlines ke Djibouti, termasuk pelaku bom bunuh diri. Secara total, pesawat membawa 74 penumpang.
Juru bicara Turkish Airlines Yahya Ustun mangatakan maskapai telah membatalkan penerbangan ke Mogadishu pekan lalu karena cuaca buruk dan mengatakan perusahaan tidak akan membuat komentar lebih lanjut.
Selasa (6/2/2016), Daallo Airlines kembali ke Bandara Internasional Mogadishu setelah 15 menit lepas landas. Penyebabnya, pesawat berlubang akibat ledakan. Seorang pembom bunuh diri diduga meledakkan bom yang ditanam di laptop dan kemudian tersedot ke luar melalui lubang yang menganga di atas sayap kanan pesawat.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun para pejabat Amerika Serikat menduga kelompok militan Al-Shabaab, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda, menjadi dalang ledakan itu.