Sepuluh perusahaan pemain industri penerbangan dari Filipina dipastikan berpartisipasi dalam helatan Singapore Airshow 2016, untuk memperkenalkan Filipina sebagai tujuan utama manufaktur & maintenance pesawat.
John T. Lee, Presiden Asosiasi Industri Aerospace Filipina, seperti dikutip BusinessMirror, Jumat (5/2/2016) mengatakan, tahun ini merupakan debut Filipina ikut dalam pameran dirgantara terbesar di Asia yang akan dilangsungkan pada 16 hingga 21 Februari mendatang itu.
“Ini adalah kali pertama kami mengikuti acara ini. Tujuannya tentu saja mengenalkan Filipina sebagai potensi alternatif yang mesti dilirik untuk industri manufaktur dan perawatan pesawat di kawasan,” kata Lee melalui pesan pendek.
Lee menambahkan, dia saat ini sedang mendorong Filipina agar kelak menjadi pilihan utama para perusahaan manufaktur pesawat, mendapatkan permintaan yang signifikan dari perusahaan pembuat pesawat yang memimpin pasar saat ini, sepertu Boeing dan Airbus.
Sejumlah perusahaan-perusahaan manufaktur, perawatan, perbaikan dan overhaul kedirgantaraan (MRO), dan para pemain dunia aviasi serta industri pertahanan umum, berkumpul dalam Singapore Airshow tiap dua tahun sekali, memacu pertumbuhan belanja militer dan bisnis perjalanan udara di kawasan Asia-Pasifik.
Kelompok Filipina ini akan memeriahkan bagian manufaktur, sekolah penerbangan dan perusahaan-perusahaan MRO.
Perusahaan manufaktur Filipina yang akan bergabung antara lain Famous Secret Precision Machining Inc., yang dikenal sebagai penyuplai onderdil untuk otomotif, dan industri kedirgantaraan. Juga Applied Machining Corp yang bergerak dalam industri kesehatan dan performa mesin di bidang aviasi.
Perusahaan pembuat onderdil lainnya juga ikut berpartisipasi, seperti Firstec Metallics Inc., Surface Technology International Phils. Inc., dan Mottai-Nai Phils. Technology Corp.
Adapun untuk perusahaan MRO yang bergabung dalam rombongan Filipina yakni Philjets Aero Services Inc., Jainevill Inc., dan perusahaan BUMN Filipina, Philippine Aeronautics Development Corp.
Sebagai pelengkap, kata Lee, sekolah penerbangan di Filipina juga turut diboyong. Mereka antara lain seperti WCC Aviation Co, Asosiasi Sekolah Penerbangan Filipina dan PATTS College of Aeronautics.
Berdasar laman websitenya, Singapore Airshow pada 2014 lalu, berhasil membukukan deal transaksi selama pameran hingga mencapai US$32 miliar yang berasal dari para partisipan pameran, termasuk di dalamnya para peserta pameran dari para pemain besar dunia di industri aviasi. (SUMBER: BussinessMirror, FOTO: singaporeairshow.com)