Perusahaan layanan transportasi melalui aplikasi mobile, Uber, telah membuat kesepakatan dengan Airbus untuk membuka layanan transportasi dengan helikopter.
Kemitraan ini sudah mulai berjalan pada pertengahan Januari 2016 lalu di Festival Film Sundance di Utah, Amerika Serikat. Airbus mengerahkan helikopter model H125 dan H130 untuk menopang kegiatan itu. Pengguna Uber, tinggal membuka aplikasi dan memanggil sopir untuk mengantarkan pelanggan ke heliport, di mana penumpang akan melakukan perjalanan di udara.
Tom Enders, CEO Airbus, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa kerja sama ini merupakan pilot project, namun dia mengatakan, Airbus menyambut gembira kerja sama ini.
Uber, perusahaan yang berbasis di San Francisco, California, AS itu telah menawarkan penggunaan aplikasi mereka ke berbagai moda transportasi. Perusahaan ini telah masuk dalam hampir semua jaringan bermacam moda transportasi. Selain mobil, Anda dapat menghubungi becak di India atau perahu di Turki.
Layanan dengan helikopter itu disebut UberChopper, telah diuji antara Manhattan dan Hamptons pada 2013 dan dalam acara seperti Cannes Film Festival, Bonnaroo Music dan Festival Seni.
Perusahaan juga telah bermitra dengan operator helikopter H125 yang berbasis di Utah, Amerika Serikat.
Sebagai bagian dari perusahaan inisiatif yang berbasis di Silicon Valley, Airbus telah membentuk kemitraan dengan Uber sebagai bagian percobaan yang akan memungkinkan pengguna Uber menggunakan helikopter atau transportasi bentuk-bentuk lainnya.
Menurut Tom Enders seperti dikutip CNBC belum lama ini, kemitraan tersebut akan membantu mengukir “model bisnis baru bagi operator helikopter untuk mengakses basis pelanggan lebih luas lagi.”
Baik Uber maupun Airbus merahasiakan berapa banyak share saham untuk kemitraan taksi helikopter itu. Namun langkah ini dinilai dapat membantu Airbus menopang segmen bisnis yang telah tertinggal dalam beberapa tahun terakhir. Penjualan helikopter perusahaan itu merosot pada 2015.