Tetapi apakah sekadar itu masalahnya? Pertama, mari kita tidak melupakan fakta bahwa tidak hanya suara pekak yang menjadi kendala Concorde. Biaya operasi dan pemeliharaan juga sangat amat tinggi. Pesawat versi 2020 mungkin akan jauh lebih haus bahan bakar dan pemeliharaan. Dan satu hal yang pasti harga pesawat sendiri akan sangat sangat mahal untuk dibeli dan untuk beroperasi. Dalam bisnis apapun uang akan menjadi pertimbangan udatama.
Hal lain, sebagaimana ditulis flightglobal.com Jumat (29/01/2016) yang juga akan membuat penerbangan komersial hati-hati adalah bahwa dunia telah berubah secara dramatis sejak era Concorde. Kecepatan nyata hari ini telah terwujud dalam bentuk email, telekonferensi dan komunikasi satelit yang canggih. Beberapa dari mereka yang cukup kaya untuk membayar transportasi supersonik dapat memilih untuk melakukannya dengan hal-hal yang simpel ini. Meski juga banyak orang kaya yang mungkin memilih untuk tetap memindahkan badan untuk bertemu langsung dengan lawan bicara meski jaraknya jauh. Konsekuensinya maskapai yang menjalankan penerbangan supersonik akan menaikkan tingkat pelayanan agar bisa bersaing dengan email dan teleconfrence. Dan titik akhirnya adalah biaya yang semakin selangit.
Pada akhirnya pertengahan atau akhir 2020, ketika teknologi virtual reality akan mengubah gaya komunikasi apakah kecepatan perjalanan fisik akan memiliki cukup daya tarik yang sama untuk kembali pada era 1970-an.
Baca juga: