Ada beberapa operator lain semacam ini. Indonesia menerbangkan A-4 ke dalam pertempuran melawan gerilyawan dan separatis Timor Leste.
Skyhawk juga melihat lebih banyak layanan dengan kekuatan udara Malaysia, Singapura, Australia dan Selandia Baru dengan tiga yang terakhir menerbangkan varian unik mereka masing-masing, yakni A-4S, G dan K.
Indonesia memiliki sejarah tersendiri dalam mendapatkan pesawat ini karena harus melalui operasi rahasia yang dikenal sebagai Operasi Alpha. Melalui operasi ini TNI AU bisa mendapatkan 32 A-4 dari Israel.
Argentina dan Brasil keduanya terus mengoperasikan skuadron tempur Skyhawk hingga hari ini. Skyhawks Brasil dibeli dari Angkatan Udara Kuwait dan dimodernisasi secara ekstensif.
Selama bertahun-tahun mereka bertugas sebagai pesawat yang diterbangkan terakhir oleh Amerika Selatan sampai dipensiunnya kapal induk São Paulo pada bulan Februari 2017.
Namun, Skyhawks Brasil (yang dikenal sebagai AF-1) belum pensiun, upgrade A-4R Fightinghawk tetap melayani dengan Angkatan Udara Argentina.
A-4 menjadi contoh bagaimana pesawat dengan desain sederhana dan biaya murah bisa membuat sejarah yang cukup besar.
Pesawat ini ringan, mudah ditangani, dan bisa memberikan pukulan buruk pada sasarannya, tanpa terbebani dengan kemampuan yang tidak perlu untuk misi utamanya.
Skyhawks menghabiskan biaya sekitar US$ 750.000 per unitnya yang jika sekarang setara dengan untuk sekitar US$ 6 atau US$ 7 juta. Saat ini, Pentagon mungkin menghabiskan 13 kali harga pesawat tersebut untuk membeli satu pesawat tempur siluman F-35.