Saat Perang Vietnam berkecamuk, begitu juga konflik Arab-Israel. Skyhawk, seperti biasa, berada di garis perang tersebut. Sebanyak 90 A-4-dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai Ayit, atau Eagle-memasuki dinas Angkatan Udara Israel pada tahun 1967.
Pesawat ini dimodifikasi menjadi varian A-4H, yang dapat dibedakan dengan ekor panjang mereka.
A-4H juga memiliki mesin J52 yang jauh lebih kuatyang, membawa meriam Aden 30 mm. Pada tahun 1973, A-4M yang superior juga dibeli dan dikonfigurasi ulang dengan standar Israel sebagai A-4N.
Skyhawks bekerja keras dalam pertempuran dan gesekan yang tak henti-hentinya dengan Mesir. Lima dari mereka menjadi mangsa jet MiG-21 Mesir yang jauh lebih cepat.
Namun, pada bulan Mei 1970, satu pilot Skyhawk Israel berhasil menembak MiG-17 yang lebih lambat di Lebanon.
Namun, Skyhawk menderita pada Perang Yom Kippur tahun 1973, karena jet yang relatif lamban diminta untuk menggempur tank-tank Mesir yang dilindungi patroli MiG-21 dan baterai rudal darat ke udara jarak jauh SA-6 yang ditempatkan di sepanjang Terusan Suez. Israel kehilangan 53 dari sekitar 200 Skyhawks dalam konflik tersebut.
Meski begitu pesawat ini tetap dipertahankan oleh Angkatan Udara Israel selama beberapa dekade lagi bahkan masih terlibat dalam perang di Lebanon. Skyhawks Israel terakhir baru dipensiun pada 2015.