Seluruh pesawat 737 Max hingga saat ini masih dilarang terbang setelah dua kecelakaan fatal yang menewaskan ratusan orang. Boeing masih terus bekerja untuk memperbaiki masalah berbahaya tersebut.
Meski Max masih belum boleh terbang, langit di seluruh dunia ini masih dipenuhi dengan model 737 yang lebih tua.
Faktanya, jika Anda telah biasa melakukan penerbangan komersial domestik dalam 50 tahun terakhir Anda pasti akan pernah merasakan terbang dengan 737.
Itu karena Boeing telah menjual banyak dari mereka. Pada Agustus 2019, pembuat pesawat telah menerima pesanan hingga 15.155 pesawat sejak 1965, ketika pesawat jet itu pertama kali diluncurkan. Boeing mengirimkan pesawat ke-10.000 pada April 2018 ketika mengirimkan 737 Max 8 ke Southwest Airlines.
Terlepas dari kesalahan langkah dan konsekuensi tragis seputar desain awal Max, keluarga besar 737 telah membuktikan diri sebagai pekerja keras untuk maskapai penerbangan di seluruh dunia, mulai dari operator jarak jauh seperti Delta yang sebagian kecil armadanya diisi 737 hingga maskapai berbiaya rendah seperti Ryanair, yang seluruh armadanya adalah 737.
Meskipun 737 tampaknya masih akan terbang bertahun-tahun lagi, melewati ulang tahun ke-70, Boeing perlu membuktikan kepada pelanggannya mereka telah memperbaiki cacat pada Max untuk mencegah agar kecelakaan fatal tidak terjadi lagi. Keluarga Airbus A320 sebagai pesaing ketatnya sedang mengejar, dengan 14.789 pesanan hingga Agustus. Dengan Boeing gagal menjual Max satupun selama lebih dari lima bulan, kebutuhan untuk memulihkan kepercayaan konsumen sangat mendesak.
Boeing 737 harus diakui telah melewati sejarah panjang selama 54 tahun. Pekerjaan desain awal dimulai pada pesawawt berbadan sempit narrow-body 737 pada tahun 1964. Boeing saat itu ingin merancang pesawat dengan 50-60 kursi untuk perjalanan antara 50-1.000 mil. Â Pesawat ini akan menjadi sekitar setengah ukuran jet terkecil Boeing, 727, yang terbang hingga 1.700 mil. Pesawat akan sebanding dengan Douglas DC-9 dan British Airways Corporation BAC-111.
Meski desain awal menampilkan T-tail seperti 727 dengan mesin yang dipasang di badan pesawat, insinyur utama meletakkannya di sayap, yang berarti tubuh dapat diperlebar untuk menampung enam orang.
Desain ini kemudian melahirkan 737-100. Desain ini tetap konsisten di setiap versi 737 hingga hari ini.
737 diluncurkan dengan maskapai Jerman Lufthansa, yang memesan 21 pesawat pada tahun 1965 dengan yang pertama dikirim menjelang akhir 1967.
Pada tahun 1965, beberapa bulan setelah pesanan Lufthansa, maskapai penerbangan United Amerika memesan 40 jet. Namun, itu menginginkan versi yang sedikit lebih panjang, jadi Boeing meregangkan tubuh sedikit lebih dari enam kaki yang kemudian melahirkan 737-200.
Jika 737 awal dirakit dan diuji di Boeing Field – sekarang Bandara Internasional King County – kemudian dipindahkan ke pabrik perusahaan di Renton, Washington, pada akhir 1970 hingga saat ini.
Pada tahun 1979, Boeing memulai pengembangan pada perombakan besar pertama 737, berusaha untuk meningkatkan jangkauan dan kapasitas jet. Â 737-300 diumumkan pada Farnborough Airshow tahun 1981, dan pertama kali terbang pada tahun 1984. Â Pesawat ini hampir 10 kaki lebih panjang dari -200, dan dapat membawa hingga 149 penumpang.
Untuk menyalakan jet baru, Boeing memutuskan untuk beralih dari mesin Pratt & Whitney original ke CFM56-3B-1 high-bypass turbofan yang lebih kuat. Hanya ada satu masalah: ground clearance rendah dari 737 dan diameter mesin lebih besar dari pada varian -100 dan -200 berarti ukuran kipas perlu sedikit dikurangi, mesin harus dipindahkan lebih jauh ke depan pada sayap, dan aksesori mesin harus dipindahkan ke samping untuk mengakomodasi circular air intake 737-300 yang sekarang menjadi ikon.
Boeing mengumumkan 737-400 yang lebih panjang pada tahun 1986. Pesawat diperpanjang 10 kaki lagi hingga dapat mengangkut hingga 188 penumpang. Varian ini pertama kali terbang pada tahun 1988, dan mulai beroperasi akhir tahun itu.
737-500 dirancang sebagai pengganti -200 Â dan mengangkut lebih sedikit penumpang, tetapi menggabungkan peningkatan -300 dan -400 untuk memiliki jangkauan yang jauh lebih panjang. Pesawat membawa 140 penumpang, dan mulai beroperasi pada tahun 1990.
Meski 737-100 dan -200 tetap menjadi model asli, -300, -400, dan -500 akhirnya dikenal sebagai seri 737 Classic.
Pada tahun 1991, Boeing mulai mengerjakan pembaruan modern lainnya untuk pesawat. Seri generasi berikutnya, atau “737NG”, didorong oleh munculnya keluarga A320 Airbus yang menyaingi dominasi pasar di 737.
Meski 737NG pada dasarnya adalah keluarga pesawat yang sama sekali baru dibandingkan dengan Classic, namun memiliki kesamaan penting dengan pesawat sebelumnya sehingga memudahkan dalam operasional dan perawatanBadan pesawat menerima upgrade, sayap didesain ulang, dan dek penerbangan serta kabin ditingkatkan.
737-700 pertama diluncurkan dan pertama kali terbang pada Februari 1997. Pesawat ini dapat mengangkut hingga 149 penumpang, dan memiliki jangkauan yang lebih panjang dari model sebelumnya.
737-800 dengan 189 kursi datang berikutnya, terbang pertama pada Juli 1997.
Varian terkecil dari 132 kursi, 737-600, memiliki penerbangan pertamanya pada Januari 1998.