Raksasa pertahanan Amerika Lockheed Martin menandatangani perjanjian dengan Bharat Electronics Limited yang dikelola pemerintah India untuk mengeksplorasi peluang dalam program jet tempur F-21.
Lockheed Martin telah secara eksklusif menawarkan pesawat militer F-21 ke India, dengan tujuan untuk mengantongi kesepakatan Angkatan Udara India senilai US$ 18 miliar untuk pengadaan 114 jet.
“Lockheed Martin menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Bharat Electronics Limited (BEL) untuk mengeksplorasi peluang industri dalam program F-21 hari ini di DefExpo 2020,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan Jumat 7 Februari 2020.
Lockheed Martin mengatakan pihaknya memperkuat dan menumbuhkan kemitraannya dengan industri India untuk mendukung proposal F-21 perusahaan untuk IAF.
“Kami bersemangat untuk mulai mengeksplorasi peluang F-21 dengan BEL, salah satu perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan terkemuka India,” kata Dr Vivek Lall, Wakil Presiden Strategi dan Pengembangan Bisnis, Lockheed Martin Aeronautics sebagaimana dilaporkan Business Standard India.
Dia mengatakan jika India menggunakan F-21, maka itu akan dimasukkan ke ekosistem pesawat tempur terbesar di dunia.
“Sebuah kemitraan F-21 dengan India mengintegrasikan industri India, termasuk BEL, ke dalam ekosistem pesawat tempur terbesar dan paling sukses di dunia dan menunjukkan komitmen Lockheed Martin ke India,” kata Lall.
Pada April tahun lalu, IAF mengeluarkan RFI (Request for Information) atau tender awal untuk mengakuisisi 114 jet dengan biaya sekitar US$ 18 miliar, yang disebut sebagai salah satu pengadaan militer terbesar dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Pesaing utama untuk kesepakatan itu termasuk Lockheed F-21, Boeing F / A-18, Rafale Dassault Aviation, Eurofighter Typhoon, pesawat Rusia MiG 35 dan Saab Gripen.
“Kami senang dapat bekerja sama dengan Lockheed Martin yang merupakan kekuatan utama global di sektor kedirgantaraan. Kami sangat menantikan untuk melakukan kerjasama ini untuk mengatasi kebutuhan pasar domestik dan internasional di sektor ini,” kata Anandi Ramalingam, Direktur Pemasaran, BEL.
Lockheed Martin memproyeksikan F-21 sebagai pesawat yang ideal untuk memenuhi kebutuhan kemampuan IAF dan memberikan peluang industri yang tak tertandingi di India.
Dikatakan jet bermesin tunggal akan memiliki biaya siklus hidup paling optimal untuk Angkatan Udara India, selain memastikan masa kerja terpanjang 12.000 jam penerbangan.
“Bersama Rafale dan Tejas India, F-21 akan mengisi peran operasional penting bagi Angkatan Udara India,” kata perusahaan itu.