Penerbangan dalam waktu lama akan membawa problem tersendiri bagi pilot ketika harus buang air. Untuk ini, Angkatan Laut Amerika atau US Navy telah menghabiskan US$ 1 juta untuk membuat perangkat dan seragam yang membantu pilot buang air besar selama penerbangan, dan berencana menghabiskan sekitar US$ 2 juta lebih. Hingga total sekitar Rp42 miliar dibelanjakan untuk memudahkan pilot buang air saat melakukan penerbangan.
Salah satu tujuan inisiatif ini adalah untuk membuatnya lebih mudah bagi pilot wanita khususnya untuk buang air kecil dalam misi panjang.
Misi semacam ini sangat menantang bagi pilot wanita untuk buang air di pesawat karena jas penerbangan dirancang dengan pilot pria. Oleh karena itu wanita harus menggunakan popok dalam penerbangan atau berpartisipasi dalam “dehidrasi taktis” dengan tidak minum cairan apa pun sebelum atau selama penerbangan. Namun, itu dapat menyebabkan sakit kepala dan masalah kesehatan lainnya.
“Mereka terbang misi panjang ke luar negeri,” Cmdr. Eddie Park, Direktur Keanekaragaman dan Penyertaan di penerbangan Angkatan Laut kepada Komite Penasihat Pertahanan sebagaimana dilaporkan Military.com. “Siapa yang mau menahan kencing selama empat jam?”
Oleh karena itu Angkatan Udara Amerika mulai berinvestasi tahun lalu di Advanced Mission Extender Device (AMDXmax) untuk membantu pilot buang air dengan lebih nyaman selama penerbangan. Perangkat ini awalnya dirancang oleh Omni Medical Systems sekitar satu dekade yang lalu dan terdiri dari pompa yang mengalirkan air seni ke dalam tas.
“Sistem ini menggunakan pakaian dalam khusus yang dilengkapi dengan selang yang dihubungkan ke pompa seukuran buku saku yang mengalirkan air seni ke dalam kantong. Model pria menggunakan kantong; perempuan memiliki sesuatu yang menyerupai pembalut wanita, ” tulis Pittsburgh Post-Gazzette tentang perangkat dalam artikel 2008. Lebih dari 600 pilot Angkatan Udara Amerika mulai menggunakan perangkat mulai akhir 2018, menurut Military.com.
Komodor Ron Flanders, juru bicara penerbangan Angkatan Laut Amerika, juga mengkonfirmasi bahwa US Navy berharap untuk menyediakan sistem AMDXmax untuk semua pilot serta dua potong jas penerbangan yang akan memudahkan pilot helikopter, yang tidak punya banyak waktu atau privasi, untuk buang air di tengah penerbangan.
Petugas Keselamatan Medis Penerbangan Angkatan Laut Amerika telah menerima sekitar US$ 1 juta dari Naval Facilities Engineering Enterprise dan Sistem Manajemen Keselamatan untuk inisiatif ini. Sekitar US$ 800.000 dari dana tersebut digunakan untuk membeli sekitar 160 sistem AMDXmax, yang masing-masing menelan biaya sekitar US$ 5.000. sementara US$ 200.000 lainnya sudah habis untuk jas penerbangan dua potong. Angkatan Laut berharap menerima sekitar US$ 2 juta tambahan untuk membeli alat ini.
“Ada desain khusus gender untuk produk ini, dan kami sedang dalam proses pengadaan kedua desain,” kata Flanders dalam sebuah pernyataan yang diperoleh oleh Military.com.
“Beberapa aircrew sudah dilengkapi dengan item ini, oleh karena itu, kami tidak beli untuk mereka yang memiliki perangkat. Yang lain tidak ingin terbang dengan perangkat ini dan telah memilih jenis perangkat pengumpulan urin lain.”