Sekitar 90% dari kargo non-bulk di seluruh dunia diangkut dengan kontainer. Kapal Cargo besar akan membawa kontainer-kontainer itu keseluruh dunia. Kapal kargo terbesar di dunia dapat mengangkut kontainer berisi 30 kereta api yang masing-masing sepanjang satu mil, ditumpuk dua. Di dalam kontainer itu, sebanyak 36.000 mobil atau 863 juta kaleng koktail bisa diangkut.
Kendati muat banyak barang, kapal kargo berlayar sangat lambat. Sebagai contoh, waktu yang dibutuhkan kapal kargo untuk mengantar barang dari China ke Amerika Serikat saja membutuhkan 15 hari.
Selama ini, truk, kapal dan kereta api menguasai mayoritas intermodal dalam bisnis kargo lintas darat dan laut. Sedangkan industri penerbangan belum mengembangkan teknologi untuk itu. Melihat potensi menggiurkan ini, produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing ingin membangun pesawat khusus pengangkut kontainer untuk pengiriman lebih cepat.
Boeing dikabarkan telah mematenkan desain pesawat kargonya yang dapat mengambil dan mengangkut kontainer di lambung pesawat. Popular Mechanics melaporkan, dalam paten tersebut dituliskan, pesawat ini mampu menurunkan ketinggian badan pesawat ke deretan kontainer, mengambil sekaligus menyusunnya, membawa di dalam lambung pesawat, kemudian tinggl lepas landas.
[embedyt] http://www.youtube.com/watch?v=kaNSaRTglBc[/embedyt]
“Ketidakmampuan pesawat modern yang efisien untuk mengangkut sejumlah besar kontainer intermodal secara signifikan telah membatasi ekspansi transportasi pesawat. Perlu dicatat transportasi tidak hanya mencakup membawa kontainer intermodal ke tempat, tetapi juga bongkar muat kontainer ke pesawat. Pada saat yang sama, strategi bisnis baru [misalnya, just-in-time supply] dan globalisasi pasar telah menciptakan permintaan kuat untuk pengiriman lebih cepat, yang sering tidak dapat diatasi kapal-kapal, kereta api, dan/atau truk, namun menuntut biaya yang lebih rendah, yang tidak dapat direalisasikan dengan menggunakan pesawat modern,” demikian catatan paten Boeing seperti dikutip ttnews.com dan dilansir bsaeronautics, Jumat (22/1/2016).
“Penghematan biaya dari penggunaan wadah intermodal belum diwujudkan dalam transportasi pesawat. Kontainer intermodal standar terbukti terlalu besar dan terlalu berat untuk pesawat modern. Bahkan pesawat kargo terbesar hanya bisa muat beberapa kontainer. Penggunaan kontainer 40-kaki pada pesawat modern saat ini bahkan masih kurang layak,” tulis Boeing dalam dokumen aten.
Boeing dalam paten menambahkan, dengan membangun pesawat yang khusus dirancang mengangkut kontainer intermodal, hal itu berarti memberikan modalitas transportasi baru dan memberikan alternatif pengiriman cepat melalui udara dan pengiriman reguler yang lambat melalui laut.