Pejabat kadang bikin jengkel karena ulahnya. Namun, orang-orang di sekitar pejabat kadang lebih mengjengkelkan dan keterlaluan. Misalnya istri atau anaknya yang semau gue.
Nah, yang terjadi di Argentina ini buktinya.
Air France baru saja membuat pernyataan soal sebuah insiden menjengkelkan di Buenos Aires, Argentina. Penumpang ini sulit dipahami, susah diatur, dan semau gue seolah merasa paling berkuasa. Lebih repot lagi, tindakannya malah didukung oleh polisi.
Ceritanya, anak perempuan mantan Menteri Kehakiman dan Hakim Argentina waktu itu menumpang pesawat milik maskapai tersebut. Ketika sudah ada di pesawat, perempuan itu minta kepada awak kabin agar bisa upgrade ke kelas bisnis. Padahal, sama sekali tidak ada tempat tersisa di kelas itu. Dan tentu saja ada aturan tentang bagaimana seorang penumpang bisa naik kelas, apalagi ketika sudah menjelang terbang.
Nah, alasan anak mantan menteri ini pindah juga culun. Dia tidak senang dengan orang penumpang lain yang duduk di sebelahnya. Hellloooowwwww, kenapa tidak pakai pesawat pribadi saja. Yang jelas duduk sendiri dan tidak perlu berdekatan dengan orang asing.
Tapi rupanya sang gadis yang sok penting ini berulah ketika sampai di Buenos Aires. Begitu sampai di bandara dan proses turun pesawat selesai, awak kabin satu persatu ditangkap polisi. Mereka bergilir diinterogasi dengan tuduhan melanggar hak asasi manusia. Aneh kan, sampai kemudian karena tahu tuduhannya tidak benar, polisi melepaskan awak kabin itu, tetapi tanpa penjelasan dan alasan pasti.
Serikat pekerja awak bain Perancis tentu saja protes besar. Mereka menulis surat kepada kementerian transportasi dan luar negeri Argentina, serta Kedutaan Besar Argentina di Perancis. “Kami saat ini mempelajari kasus ini bersama pengacara kami, dan kemungkinan akan minta ganti rugi hukum untuk mendapatkan kompensasi atas prasangka yang diderita oleh rekan kerja dan profesi kami,” kata juru bicara serikat pekerja tersebut.
Direktur Air France, Jean-Marc Janaillac mengungkapkan kemarahannya kepada Kementerian Luar Negeri atas penahanan sewenang-wenang kepada awak kabin mereka. Apalagi terungkap bahwa para awak kabin penerbangan diisolasi, tanpa makanan atau air, di ruangan kecil. Sungguh tindakan yang tidak menghormati profesi.
Pemerintah Argentina sendiri merasa terganggu dengan insiden ini dan kementerian luar negeri mereka sedang melakukan penyelidikan.