Etihad Airways memutuskan untuk berhenti terbang ke bandara Fort Worth di Dallas AS mulai 25 Maret 2018. Keputusan ini diambil mengikuti sikap American Airlines yang menghentikan kesepakatan code share dengan maskapai berbasis di Abu Dhabi itu.
Dalam sebuah pernyataan, Etihad mengatakan bahwa rute Abu Dhabi-Dallas akan menjadi tidak sesuai secara komersial tanpa kesepakatan code share. Etihad juga menyalahkan keputusan American Airlines yang menghentikan kesepakatan mereka.
“Keputusan tidak menguntungkan American Airlines untuk menghentikan hubungan komersial yang sebenarnya menguntungkan kedua maskapai. Etihad tidak punya pilihan selain menghapus penerbangan antara Abu Dhabi ke Dallas Fort Worth,” kata Peter Baumgartner, chief executive officer Etihad Airways.
Meski begitu, Peter menambahkan bahwa mereka masih terbuka jika American Airlines membalikkan keputusannya. Jika AS mau melanjutkan kesepakatan code share, Etihad Airways dapat melanjutkan rute tersebut. “Langkah itu artinya sama-sama melindungi dan mendukung kepentingan nasional Amerika dan konektivitas global sambil memberikan nilai komersial bagi kedua maskapai penerbangan,” tambah Peter.
Dallas adalah satu dari lima kota di Amerika yang dilalui Etihad. Kota lainnya adalah Chicago, Los Angeles, New York dan Washington. Maskapai ini saat ini mengoperasikan 42 penerbangan langsung per minggu ke lima kota tersebut.
Baumgartner mengatakan bahwa penghentian rute Dallas akan menjadi salah satu dari beberapa penyesuaian yang akan dilakukan Etihad ke jaringan AS pada tahun 2018 untuk meningkatkan profitabilitas. Namun, dia tidak merinci rute mana yang mungkin terkena dampaknya. Dia hanya mengatakan bahwa perubahan lebih lanjut dimungkinkan karena Etihad memantau dampak penuh pembatalan code share American Airlines pada pemesanan tiket musim panas 2018.
Etihad meluncurkan rute Abu Dhabi-Dallas pada Desember 2014 dengan tiga penerbangan dalam seminggu. Karena sambutan yang bagus, mereka kemudian meningkatkannya menjadi layanan harian pada Februari 2017. Lebih dari 235.000 penumpang telah terbang pada rute itu sejak diluncurkan, menurut data Etihad. Hampir seluruh penumpang tersebut melanjutkan penerbangan melalui code-share yang dioperasikan oleh American Airlines, yang berbasis di Fort Worth.
Problem terkait Dallas adalah yang terbaru dalam perselisihan panjang antara tiga maskapai dari Teluk, yaitu Emirates, Etihad dan Qatar Airways dengan maskapai Amerika yaitu Delta dan American.
Perseteruan dimulai ketika maskapai AS mengajukan sebuah laporan tahun 2015 yang mengklaim bahwa maskapai Teluk telah menerima miliaran dolar subsidi pemerintah, yang memungkinkan mereka untuk bersaing secara tidak adil dan mengambil pangsa pasar. Ketiga maskapai Teluk telah berulang kali membantah tuduhan tersebut, yang menyebut mereka tidak berdasar.