Seorang perempuan yang mabuk dalam penerbangan milik Thomson Airways dipenjara di Kanada. Padahal, dia naik pesawat itu dari Manchester, Inggris dengan tujuan Cancun, Meksiko. Jadi, gimana ceritanya kok justru dia dipenjara di Kanada?
Bridget Hanley, perempuan yang mabuk itu, rupanya kebanyakan minum gin, tonik, sampanye dan anggur dalam perjalanan ke kawasan resor Cancun di Meksiko. Mabuk di pesawat, dia kemudian berulah di dalam kabin. Memaki penumpang, termasuk temannya sendiri, memarahi para awak kabin, dan berbuat onar. Kawannya sendiri, yang terbang untuk berlibur bersamanya mencoba menenangkannya. Tapi Bridget malah membenturkan nampannya, dan bilang ke kawannya itu: “Diam kamu wajah jelek. Kamu ini siapa, kok menyuruh aku melakukan ini-itu.”
Dia bahkan mengancam temannya akan dibuang dari pesawat dan menyerang kru dari biro travel wisata yang membawanya.
Penumpang lain nampaknya tidak sabar. Seorang mantan pemain rugby dan polisi Manchester yang sedang tidak bertugas lalu meringkus perempuan itu. Penerbangan kemudian dialihkan ke Quebec City, Kanada karena pilot tidak mau ambil resiko keamanan. Mendarat di kota itu, berarti pesawat melenceng 2000 mil dari tujuan semula.
Juru bicara Sûreté du Québec, departemen kepolisian provinsi di Kanada yang berbahasa Prancis itu mengatakan, bahwa maskapai tersebut juga bermaksud mengajukan tuntutan perdata terhadap Bridget.
Sebuah pernyataan polisi pada saat penangkapan Bricget Hanley mengatakan bahwa selama penerbangan, perempuan itu berada di bawah pengaruh alkohol dan terlibat dalam perselisihan dengan penumpang lain dan juga anggota awak pesawat. Namun polisi memastikan tidak ada yang terluka dalam insiden.
Juru bicara Thomson Airways mengatakan bahwa penerbangan tersebut tiba di resor Meksiko di kemudian hari. Dalam keterangan resmi, maskapai menyatakan bahwa TOM182 dari Manchester ke Cancun, dialihkan ke Quebec karena penumpang yang mengganggu.