Menurut penelitian dari London School of Economics (LSE) yang bekerja sama dengan Inmarsat, penyedia satelit, broadband inflight memiliki potensi untuk menghasilkan 30 miliar dollar AS tambahan pendapatan untuk maskapai penerbangan di seluruh dunia pada tahun 2035. Caranya, dengan menawarkan konektivitas internet berkualitas tinggi dan terpercaya, memanfaatkan permintaan penumpang untuk konektivitas konstan.
Penumpang pesawat terbang kini memang punya permintaan tambahan: akses internet. Mereka seolah tidak mau lepas dari internet, sebagaimana di darat. Percakapan melalui aplikasi, berselancar di situs sampai memantau situs media sosial seolah harus selalu dilakukan. Dalam penerbangan panjang, yang bisa mencapai lebih dari 10 jam bahkan lebih dari 15 jam, situasi tanpa sambugan internet seperti siksaan saja.
Sayangnya, maskapai tidak bisa langsung memasang pemancar sinyal. Pekerjaan pertama ada di pembuat pesawat, karena dari sanalah semua bisa diproses. Dan ini tentu saja tidak mudah, apalagi bagi pesawat yang diproduksi beberapa tahun yang lalu. Semua butuh pemasangan tersendiri.
Berbeda dengan pesawat yang belakangan dibuat, hampir semua telah dikondisikan untuk selalu terkoneksi dengan internet. Penyedia jasa juga tersebar di berbagai belahan dunia, sehingga maskapai memiliki banyak pilihan.
Nah, dari jumlah potensi pemasukan 30 miliar dollar AS tersebut, maskapai penerbangan di Asia Pasifik akan mendapatkan keuntungan paling banyak, dengan pendapatan tambahan yang diharapkan sebesar 10,3 miliar. Mereka diikuti oleh maskapai Eropa dengan pendapatan 8,2 miliar, dan maskapai Amerika Utara dengan 7,6 miliar. Sedangkan maskapai penerbangan di Timur Tengah berpotensi menghasilkan pendapatan tambahan sebesar 1,3 miliar, semua dalam dollar AS.
Dr Alexander Grous dari departemen media dan komunikasi di LSE dan penulis laporan tersebut mengatakan bahwa ada peluang besar yang tersedia bagi maskapai penerbangan. “Studi memprediksi terciptanya pasar senilai 130 miliar dollar AS dalam dua dekade ke depan. Secara global, jika perusahaan penerbangan dapat menyediakan koneksi broadband yang andal, maka akan menjadi katalisator untuk meluncurkan paket iklan, konten, dan e-commerce yang lebih kreatif. Pendapatan tambahan yang mendukung broadband memiliki potensi untuk membentuk pasar baru, dan ini adalah sesuatu yang perlu direncanakan oleh maskapai penerbangan saat ini, “katanya.