Boeing belum lama ini mengatakan bahwa China akan membelanjakan lebih dari satu triliun dolar untuk membeli pesawat terbang baru selama dua dekade ke depan. Ini seiring dengan bertambahnya kelas menengah kaya dan proyek infrastruktur meningkat. Raksasa pesawat AS tersebut juga memaparkan rencana untuk membuka pabrik pertamanya di negara tersebut untuk memperkuat posisinya dalam menghadapi persaingan dari rival dari Eropa, Airbus.
Dalam perkiraan tahunannya, Boeing memperkirakan China akan membutuhkan 7.240 jet komersil baru pada tahun 2036 dengan nilai pasar hampir $ 1,1 triliun. Boeing juga menambahkan hampir seperlima dari keseluruhan pesanan global akan berasal dari perusahaan China.
“Ekonomi China yang kuat, kelas menengah yang tumbuh dan investasi yang signifikan dalam infrastruktur mendukung rencana jangka panjang kita, dengan berkembangnya bandara sekunder yang diharapkan dapat menambah pertumbuhan ini,” kata Randy Tinseth, wakil presiden pemasaran Boeing.
Perusahaan ini tahun lalu memperkirakan China akan memesan 6.810 pesawat dalam dua dekade ke depan. Dengan angka baru ini, berarti Boeing yakin bahwa China akan terus menjadi pasar pesawat yang prospeknya sangat bagus.
Lalu lintas udara di China meningkat seiring dengan bertambahnya penerbangan murah. Boeing memperkirakan kelas menengah akan berlipat ganda dalam sepuluh tahun mencapai 600 juta orang. Kelompok sejahtera ini, yang ingin melakukan perjalanan ke destinasi yang semakin jauh, diperkirakan akan memicu kenaikan penjualan pesawat berkapasitas tinggi. Namun jet single aisle yang digunakan untuk penerbangan regional diperkirakan akan tetap berada di jantung permintaan China untuk pesawat baru, dengan sekitar 75 persen dari jumlah pesanan.
Perusahaan China sekarang mengoperasikan lebih dari separuh penerbangan internasional di dalam dan luar China. Hainan Airlines, maskapai lokal China mengumumkan pada bulan Mei bahwa pihaknya akan membeli 19 pesawat Boeing dengan harga perkiraan 4,2 miliar dollar AS, termasuk 13 pesawat B 787-9 Dreamliners.
Ledakan e-commerce dan kebutuhan akan angkutan udara akan menjadi pendorong utama permintaan pesawat yang lebih besar, kata Boeing, dan meramalkan sektor kargo China berkembang dengan cepat selama 20 tahun ke depan.
Pasar kedirgantaraan China terbelah hampir sama antara Boeing dan saingannya di Eropa, Airbus. Tidak seperti Airbus, yang sejak 2008 telah membuat fasilitas perakitan untuk jet penumpang A320 di Tianjin, Boeing belum memiliki pabrik di China.
Namun, Boeing telah bekerja sama dengan perusahaan milik negara, Comac untuk membuka pusat perakitan tahun depan di Zhoushan, dengan kapasitas untuk menyesuaikan interior di lebih dari 100 pesawat B 737 mid-range setiap tahunnya.
Namun, kemitraan itu punya masalah. Perusahaan China tahun ini telah uji terbang pesawat mid range pertamanya, C919. Langkah ini seolah-olah merupakan upaya menyaingi B 737, dengan tujuan untuk mematahkan duopoli AS-Eropa.