Masih ingat apa yang dikatakan CEO sebuah maskapai Timur Tengah yang meledek bahwa penumpang di maskapai AS dilayani oleh nenek-nekek? Meski ucapan itu menuai protes besar dan sang CEO kemudian meminta maaf, ternyata dia tidak sepenuhnya salah. Baca saja kisah pramugari ini.
Selama hampir enam puluh tahun Bette Nash berkarir menjadi pramugari. Kini di usianya yang sudah 80, dia tetap segar, penuh senyum dan enerjik di ketinggian 30 ribu kaki.
Bisa jadi, perempuan ini adalah pramugari paling senior di dunia yang masih terbang. Bagaimana tidak. Hampir mustahil mencari pramugari di maskapai manapun yang mencapai usia itu. Nash terbang dalam rute hariannya, yaitu dari Washington National ke Boston Logan dengan maskapai American Airlines. Saking sudah seniornya dan lama di rute ini, setiap penumpang adalah teman baiknya. Mereka tidak segan memeluk Nash dan membincangkan apa saja dengannya.
Nash dulu tertarik menjadi pramugari karena gambaran bahwa itu adalah pekerjaan yang glamor dan karir yang terhormat. Terbang ketika itu memang masih sebuah kemewahan. “Saya ingin menjadi pramugari sejak saya naik pesawat pertama, umur saya 16 tahun, saya sedang duduk dengan ibu saya di sofa kulit berwarna hijau di Bandara Washington, lalu ada kru datang dari TWA. Pilot dan pramugari berjalan melintasi ruangan dan saya kemudian berpikir, oh Tuhan saya harus bekerja seperti itu,” kenang Nash.
Nash kemudian memang kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana, tapi dia tidak pernah menyimpang dari mimpinya. Dia melamar pekerjaan sebagai pramugari tak lama setelah lulus. Nash memulai karir bersama Eastern Airlines pada 4 November 1957. Maskapai itu sudah tidak beroperasi.
Dan bentangan sejarah itu telah banyak mengalami perubahan dalam dunia penerbangan.
Dunia penerbangan sekarang, kata Nash, sangat jauh dari kesan glamor dari zaman keemasan yang diingatnya. Saat pertama kali terbang, pesawat merupakan kemewahan, hampir dianggap sebagai lokasi berlibur itu sendiri. “Anda bekerja lebih keras secara fisik pada masa itu. Kami melayani makan dengan nampan besar ini, dan sayalah satu-satunya yang ada di pesawat, jadi saya harus mengurus semua orang,” kenang Nash.
Sebelum Nash memulai perjalanannya sebagai pramugari, pertama-tama dia harus menjalani pelatihan. Ketika itu, orang menyebut tempat pelatihan itu sebagai Charm School. “Mereka membawa Anda ke salon kecantikan dan memotong semua rambut dan mencabut alis Anda,” tambah Nash.
Menurut Nash, maskapai juga memiliki seorang ahli kecantikan yang mengajarkan pramugari tentang makeup . Pramugari juga tidak boleh melebihi tinggi dan berat tertentu.
Yang melanggar batas akan dipecat atau akan diberi waktu sekitar seminggu untuk menurunkan berat badan.
Nash tertawa saat ditanya apakah menurutnya teknologi akan menggantikan peran pramugari. Menurutnya, pramugari tidak bisa digantikan karena pelayanan membutuhkan sentuhan manusia. Manusia membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Nash sendiri masih sehat, dan nampaknya belum akan pensiun dalam waktu dekat.