Produsen pesawat Gulfstream kian kuat menanamkan kuku bisnisnya di kawasan Asia Pasifik. Mereka bahkan optimis, kawasan ini akan menjadi area terbesar dengan pertumbuhan tercepat untuk pesawat pribadi. Gulfstream mencatatkan penjualan pesawat di Asia Pasifik tumbuh dengan cepat. Tahun lalu mereka mencatatkan penjualan 25 pesawat, namun hingga pertengahan tahun ini, angka penjualan sudah mencapai 300.
“Sambutan pelanggan terhadap pesawat kami selama beberapa tahun terakhir di kawasan ini sangat menggembirakan, terutama di Cina. Karena itu kami membangun support centre di sana, yang kami tingkatkan terus pelayannya. Kami berkomitmen untuk menyediakan dukungan kelas satu kepada pelanggan kami sepanjang kepemilikan Gulfstream mereka,” kata Derek Zimmerman, Presiden Gulfstream Product Support.
Kawasan Asia Pasifik kini mengoleksi 314 pesawat Gulfstream, dengan lebih dari 180 berbasis di Greater Cina yang meliputi Cina, Hong Kong, Makau, dan Taiwan. Produsen pesawat inipun kemudian membangun bengkel layanan khusus untuk kawasan ini, dengan memusatkan layanan di Hong Kong. Dari sebelumnya hanya ada dua pusat layanan, kini menjadi empat. Gulfstream juga memiliki dua pusat layanan di Cina dan masing-masing satu di Jepang, Singapura, Australia dan India.
Seluruh layanan ini dapat diakses oleh pembeli pesawat Gulfstream 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Komitmen ini menjadi wujud tekad Gulfstream untuk menjadi penguasa di kelas pesawat pribadi berukuran sedang di kawasan Asia Pasifik. Di tengah persaingan ketat dengan produk sejenis dari produsen lain, menjadi pilihan utama di Asia Pasifik memberi manfaat lebih bagi Gulfstream.
Di Gulfstream Beijing, yang menjadi pusat layanan jet bisnis pertama di China, teknisi telah melayani lebih dari 600 pesawat dalam empat tahun beroperasinya fasilitas ini di Bandara Internasional Beijing. Awal tahun ini, Gulfstream Beijing mendapat sertifikasi sebagai official maintenance organization (AMO) oleh Cayman Islands. Sertifikasi ini memungkinkan teknisi disana dapat melakukan perawatan terhadap pesawat yang terdaftar di wilayah Inggris tersebut. Mereka juga berwenang untuk mengerjakan sebagian besar pesawat yang terdaftar di AS, Cina, Makau dan Hong Kong.
Untuk mendukung armada yang berkembang di Asia Pasifik, Gulfstream bahkan rela menyimpan stok komponen seharga sekitar 55 juta dollas AS yang ditempatkan di lokasi strategis seperti Hong Kong, Beijing, Singapura dan Melbourne.