Maskapai EasyJet terpaksa akan membuka kantor pusat untuk wilayah Eropa di Austria. Kalau ini tidak dilakukan, mereka tidak bisa terbang lagi di langit Uni Eropa gara-gara Inggris keluar dari kesepakatan ini, atau yang biasa disebut sebagai Brexit.
Tidak hanya membuka kantor baru, yang artinya butuh pegawai lebih banyak, maskapai ini juga mengatakan bahwa mereka harus mendirikan maskapai baru, yang kemungkinan diberi nama easyJet Europe, yang akan berkantor pusat di Wina, Austria.
Maskapai-maskapai yang berbasis di Inggris memang harus mencari lisensi operasi baru dari negara Uni Eropa kalau ingin tetap terbang. Sementara mereka masih dihantui dengan ketidakpastian iklim bisnisnya. Tanpa lisensi Austria misalnya, easyJet tidak akan dapat melanjutkan bisnis penerbangan antar negara-negara Uni Eropa lainnya.
Mereka harus melakukan restrukturisasi bisnis besar-besaran, termasuk diantaranya melakukan pendaftaran ulang untuk 110 pesawat di bawah yurisdiksi Austria. Jangan dianggap enteng, ini bukan sekadar daftar sekolah. Untuk pendaftaran inisaja, diperkirakan mereka akan menghabiskan biaya setidaknya 10 juta poundsterling. Benar-benar buang duit gara-gara Brexit.
EasyJet mengatakan, mereka masih menghadapi ketidakpastian hukum mengenai apakah akan bisa terbang antara Inggris dan Eropa. Mereka juga belum paham, syarat apa yang harus dipenuhi setelah Brexit berlaku dua tahun lalu. Maskapai lain, Ryanair mengingatkan ke parlemen Eropa bahwa ada prospek nyata, tidak akan ada penerbangan yang beroperasi antara Uni Eropa dan Inggris pada 2019. Gila….
EasyJet sejauh ini terus mendorong negosiator untuk mencapai kesepakatan penerbangan dengan syarat minimal dan memungkinkan penerbangan antara Inggris dan Uni Eropa terus berlanjut. Maskapai tersebut mengatakan bahwa dengan membuka kantor di Wina, mereka akan menjadi maskapai gabungan penerbangan pan Eropa. Setidaknya maskapai itu harus dipecah menjadi tiga perusahaan berbeda yang berbasis di Austria, Swiss dan Inggris, dengan pengendali utama adalah perusahaan induk easyJet plc, yang akan tetap terdaftar di London Stock Exchange.
EasyJet saat ini mempekerjakan 4.000 staf di Eropa, jumlah itu mungkin akan bertambah seiring penyesuaian yang dilakukan menyangkut Brexit. Sementara, mereka staf di Inggris yang jumlahnya 6.000 dan berbasis di Luton dan 11 kota lainnya.