Masih ingat tulisan tentang badai yang menyerang Istambul, Turki akhir pekan lalu? Ya, ada sebuah pesawat yang rusak di bagian depan karena terpaan hujan es sebesar bola golf. Namun lebih parah lagi, kaca depan pesawat itu ternyata hancur total menjadi serpihan. Beruntung, kaca depan pesawat di desain tetap utuh menjadi satu meski telah remuk. Jadi, tidak muncul bencana lanjutan akibat jendela depan yang terhempas.
Nah, kaca depan yang remuk itu membuat pilot tidak bisa melihat keluar sama sekali. Padahal dia harus segera mendarat, terutama karena beberapa bagian pesawat rusak. Mau tidak mau, dia harus berimprovisasi dalam mendaratkan pesawat. Dan akhirnya, pilot pemberani itupun sukses landing tanpa ada korban dari penumpang.
Video pendaratan itu menjadi viral, terutama setelah orang tahu, bahwa teryata kaca depan pesawat remuk. Pada saat bersamaan, fitur auto pilot di pesawat itu juga tidak berfungsi. Kemungkinan karena sempat masuk dalam badai. Jadi, pilot benar-benar mengandalkan pengalaman dan instingnya dalam mendaratkan pesawat.
Sejurus kemudian, foto-foto hidung pesawat dan kaca depan yang hancur pun membanjiri internet. Apalagi, beberapa dari 127 penumpang di pesawat itu sempat merekam kejadian, terutama ketika pesawat hendak mendarat di Bandara Internasional Attaturk, Istambul.
Foto-foto itu menunjukkan kerusakan parah pada Airbus A320 akibat hujan es yang daang tiba-tiba dan tak terduga saat badai petir. Dalam rekaman terdengar penumpang menangis dan berdoa saat pesawat tersebut hendak mendarat dengan goncangan yang keras. Seseorang yang merekam dari tepi landasan di bandara bahkan beberapa kali berteriak bahwa pilot tidak akan berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat.
Tetapi ternyata Kapten Alexander Akopov memang jagoan. Kepada media dia bahkan mengatakan seuruh awak pesawat merayakan peristiwa itu, seperti merasa hari itu adalah ulang tahun kedua bagi mereka. “Saya telah terbang selama 30 tahun. Nah, apakah Anda sudah melihat rekaman pendaratan pesawat? Ternyata semua penumpang selamat, kan. Ini adalah peristiwa normal, dan ini adalah tentang bagaimana kami bekerja secara profesional,” kata Akopov.
Kapten pilor warna Ukraina ini juga menyatakan bahwa alat pelacak cuaca tidak menunjukkan adanya ancaman badai di depan. Karena itulah, pesawat masuk ke kawasan badai tersebut dan kemudian dihajar hujan es.
Insiden itu terjadi sekitar 10 menit setelah pesawat milik maskapai Atlasglobal berbendera Turki itu lepas landas. Tujuan sebenarnya adalah Erkan di Siprus utara. Setelah naik ke ketinggian 1.300 meter, hujan es memecahkan jendela kokpit, dan menghalangi pilot melihat landasan pacunya. Kapten diizinkan untuk mendarat di bandara Ataturk meskipun sebenarnya bandara itu telah ditutup karena cuaca buruk. Protokol darurat skala penuh diberlakukan, dengan peralatan kebakaran dan ambulans menunggu pesawat di bawah.
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko bahkan mengontak kapten Akopov untuk mengucapkan selamat. Kapten ini bahkan dianugerahi penghargaan Orde Keberanian dari pemerintah Ukraina.