Menentukan efisiensi bahan bakar mobil relatif mudah dan transparan. Konsumsi rata-rata untuk pengemudi di dalam kota dan di luar kota bahkan ditulis dengan jelas di dalam mobil itu sendiri. Kalau ingin melakukan tes juga mudah. Tinggal isi bensin penuh, dipakai sampai jumlah tertentu dan digitung kilometer jarak tempuh. Dengan pembagian sederhana, sudah ketemu konsumsi rata-rata mobil. Kalau angkanya kelihatan, bisa diputuskan sendiri mobil itu dianggap hemat bahan bakar atau tidak.
Tapi, bagaimana dengan pesawat?
Tentu saja yang pertama tahu soal ini adalah produsen. Selama proses perancangan dan produsen, produsen pesawat seperti Boeing atau Airbus sudah bisa menghitung, kira-kira seberapa besar konsumsi avtur untuk pesawat tertentu.
Namun, tetap saja perhitungan semacam ini lebih rumit. Konsumsi bahan bakar pesawat sebenarnya bervariasi berdasarkan kecepatan terbang, beban dan kecepatan angin. Jadi, sebenarnya konsumsi bahan bakar pesawat itu memiliki banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Karena faktor beban misalnya, pesawat dengan seri yang sama terbang dari kota A ke kota B dengan jarak yang sama, konsumsi bahan bakar hari pertama dan kedua bisa berbeda gara-gara faktor beban yang diangkut dan kondisi angin.
Namun, industri penerbangan sudah membuat daftar pesawat-pesawat yang relative irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan.
Beberapa fakta yang bisa dimasukkan daftar adalah bahwa Airbus A319 itu ternyata 15 persen lebih efisien daripada Boeing 737-300 berukuran sama. Boeing seri itu merupakan salah satu pesawat komersial yang paling tidak efisien. Sementara Boeing 787 Dreamliner dirancang 20 persen lebih hemat bahan bakar daripada Boeing 767.
Yang juga relatif ngirit avtur adalah Bombardier CSeries. Pesawat yang diluncurkan pada paruh kedua 2015 ini merupakan jet single gang dan menggunakan bahan bakar 20 persen lebih sedikit daripada pesawat pesaing sejenis, termasuk Boeing 737 dan Airbus A320.
Secara prinsip, pesawat turboprop mengkonsumsi bahan bakar lebih sedikit daripada jet standar. Pesawat turboprop kemungkinan besar akan menjadi masa depan bagi perjalanan udara jarak pendek terutama maskapai penerbangan yang ingin berhemat dengan mengurangi biaya bahan bakar. Namun, banyak maskapai ragu karena turboprop tidak secepat mesin jet.
Pesawat lain yang hemat bahan bakar, bila diukur dengan konsumsi bahan bakar perkursi per-100 kilometer terbang, diantaranya adalah Boeing 737-900ER, Airbus A330-200 dan Boeing 767-400ER.
Sejauh ini, Airbus A380 bisa masuk dalam kategori ini. Selain itu, ada pula produk lama yaiu MD 82s. Seri MD-82s ini bisa bertahan lebih dari 30 tahun. Meski awalnya hemat, sebagian yang sekarang ada sudah tidak lagi karena umurnya relatif tua. Sedangkan yang paling boros antara lain Airbus A340-300, Bombardier Dash 8 Q400 dan Bombardier CRJ1000.