Entah bercanda atau serius, tapi ucapan CEO Qatar Airwaysm Akbar Al Baker kali ini benar-benar bikin panas dunia penerbangan Amerika Serikat. Bagaimana tidak. Al Baker menyebut pesawat maskapai AS sebagai rongsokan, dan pramugari disana laksana nenek-nenek…
Al Baker mengatakan itu ketika memberi sambutan pendek dalam seremoni peluncuran rute baru Doha-Dublin. “Omong-omong, usia rata-rata kru kabin saya hanya 26 tahun, jadi Anda tidak perlu bepergian dengan pesawat rongsokan milik maskapai Amerika. Anda tahu, Anda selalu dilayani oleh nenek-nenek di maskapai Amerika. ”
Kontan saja, ungkapan itu melahirkan banyak kecaman, terutama dari para crew penerbangan AS. Al Baker dianggap menimbulkan gesekan yang tidak perlu, dan menghina mereka yang terbang dengan maskapai AS. Kepada crew, terutama pramugari maskapai AS, ucapan Al Baker dianggap mengolok-olok soal usia dan penampilan mereka. Sementara, Qatar Airways selama ini dinilai mempekerjakan kru dengan sistem kontrak jangka pendek. Dengan demikian, begitu usia mereka dianggap cukup tua, kontrak tidak akan dilanjut.
Sara Nelson, presiden dari Asosiasi Kru Penerbangan AS menganggap kata-kata AL Baker mengungkapkan praktik diskriminatif dan serangan terhadap kaum perempuan. Apalagi, dia menyebut pesawat AS sebagai rongsokan dan kru perempuannya dipanggil nenek-nenek. “Akbar Al Baker menegaskan apa yang kami sampaikan selama ini, Qatar Airways tumbuh subur karena kebencian dan diskriminasi. Maskapai ini tidak hanya berusaha untuk mencekik bisnis penerbangan AS, namun juga 300.000 pekerja di dalamnya, yang dibangun melalui prinsip kesetaraan,” kata Sara Nelson yang mewakili sekitar 50 ribu anggota organisasi itu.
Sara juga mengatakan, dalam penerbangan apabila ada situasi darurat maka jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, ras, atau seksualitas tidak faktor. Lebih penting dari semua itu adalah pelatihan keselamatan dan keamanan yang efektif, beserta pengalaman dalam pekerjaan. Sara ingin menekankan, bahwa usia pramugari tidak dapat dijadikan faktor pembeda dalam dunia penerbangan.
Dia mencontohkan bagaiaman pramugari US Airways Flight 1549, yang mampu melayani penumpang dengan sangat baik pada tragedi pendaratan darurat di Sungai Hudson, New York yang fenomenal. Juga ada seorang awak United Airlines berpengalaman yang membantu seorang perempuan melahirkan bayi di atas Atlantik awal tahun ini. “Ada ratusan cerita seperti ini, dan jutaan contoh setiap hari di mana hati seorang kru penerbangan adalah hal yang penting, bukan bagaimana dia dinilai seseorang yang licik dan menganggap semua orang bisa dibeli,” papar Sara.
Asosiasi Kru Penerbangan AS juga mengutuk komentar Akbar Al Baker yang merusak industri yang mereka bangun.