Iran ingin membeli sejumlah pesawat amfibi Rusia Orion-20 yang dapat mendarat dan lepas landas di atas air dan es.
Orion-20 memiliki kecepatan maksimum 180 km / jam dan bisa mengangkut satu ton kargo, ditambah 12 penumpang.
“Pada 2011 kami menandatangani kontrak dengan Bonyan Danesh Shargh Соmpany Iran untuk penyerahan sejumlah ekranoplanes Orion-12. Tiga pesawat tersebut telah dipasok dan kami sekarang sedang dalam pembicaraan untuk memasok Orion-20 eksperimental kami,” kata Yuri Varakosov, perancang ekranoplans Rusia, kepada Sputnik Senin 24 April 2017.
Sanksi internasional yang diberlakukan terhadap Iran juga menjadi faktor dalam pasokan batch amfibi Orion-12 yang diperkirakan tertunda ke Iran.
Setelah sebagian besar sanksi yang sekarang dicabut, Rusia dapat melanjutkan pengiriman pesawat dan mungkin juga memikirkan untuk memproduksi mereka bersama-sama dengan Iran.
“Kami juga harus menyesuaikan pesawat kami dengan iklim panas dan lembab Iran dan juga ke daerah pesisirnya yang berbatu, yang mengharuskan perubahan tertentu pada konstruksi asli pesawat terbang,” katanya.
Dia juga menyebutkan keinginan Iran untuk memproduksi bersama pesawat Orion. “Kita tidak menentang gagasan ini dan siap untuk mendiskusikannya sebagai bagian dari usaha patungan yang akan kita bangun dengan mitra Iran,” kata Yuri Varakosov.
Ground effect planes atau ekranoplans, pada awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet pada tahun 1960an sebagai kendaraan transportasi militer berkecepatan tinggi, dan sebagian besar digunakan di tepi Laut Kaspia dan Laut Hitam.
Dibangun pada pertengahan 1960-an, Monster Laut Kaspia sepanjang 100 meter adalah ekranoplan terbesar sepanjang masa dengan berat mengesankan yakni 544 ton.
Meski beratnya, kendaraan bisa mengangkat beban lebih berat daripada pesawat lainnya pada saat itu. Pengganti Monster Kaspia, termasuk Lun (Hen Harrier) dan Orlyonok (Eaglet), jauh lebih kecil dan lebih ringan dan digunakan baik untuk tujuan militer maupun sipil.