Di tengah situasi kekurangan armada pesawat, tingkat kecelakaan di Angkatan Udara India justru sangat tinggi dan terus meningkat. Selama kurun waktu satu tahun (2016-2017), terjadi 11 kecelakaan yang melibatkan pesawat Angkatan Udara India.
Jumlah ini meningkat dibanding  periode 2015-2016 yakni delapan kecelakaan. Namun dengan delapan kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa, sementara pada satu tahun terakhir ada 33 kematian akibat kecelakaan pesawat Angkatan Udara India. Jelas jumlah yang tidak sedikit.
Sebagaimana dilaporkan India Times Selas 4 April 2017, pada bulan Maret 2017 lalu sebuah jet tempur Su-30 MKI jatuh dan di  hari yang sama helikopter Chetak juga mengalami kecelakaan. Pada bulan Februari, sebuah pesawat angkut C-130 rusak di Ladakh. Pada bulan Oktober tahun lalu, Mi-17 jatuh setelah take off di dekat Badrinath. Pada bulan yang sama, jet tempur Jaguar hancur karena jatuh.
Tapi, bencana yang lebih buruk adalah hilangnya sebuah An-32 di Teluk Bengal, dengan 29 personil di dalam pesawat.
Kini India berharap agar 123 pesawat tempur Tejas bisa segera bergabung untuk menggantikan Mig-21 dan Mig-27 skuadron. Selain itu, 36  Rafale yang dibeli dari Prancis juga akan menjadi tambahan kekuatan. India juga mulai meluncurkan pencarian jet tempur mesin tunggal baru.