Textron Airland secara resmi memutuskan untuk melupakan keinginan menawarkan jet Scorpion dalam kompetisi jet tempur latih Angkatan Udar Amerika Serikat yang dikenal sebagai Program T-X. Hal ini mengakhiri spekulasi tentang apakah pesawat ini akan muncul dalam persaingan ketat dan bahkan mungkin akan menjadi kuda hitam.
“Kami tentu percaya Scorpion bisa cocok dengan peran pelatih yang baik, tidak hanya untuk Angkatan Udara AS tetapi di seluruh dunia, tetapi dengan persyaratan yang telah ditetapkan untuk TX, kami tidak percaya Scorpion cocok untuk semua persyaratan , “kata Bill Harris, wakil presiden penjualan Textron Airland sebagaimana dilansir Defense News Selasa 14 Maret 2017.
Textron mengatakan Defense News pada awal 2016 bahwa mungkin mereka tidak akan masuk dalam kompetisi T-X kecuali Angkatan Udara mengubah persyaratan agar tidak terlalu tinggi. Namun, sebelum musim dingin ini, pejabat perusahaan menyatakan bahwa mereka tidak mengesampingkan kemungkinan mengikutkan Scorpion dalam kompetisi T-X.
Harris menjelaskan Textron telah melakukan evaluasi kemungkinan Scorpion untuk menyesuaikan persyaratan T-X, tetapi jet ini mengalami kesulitan memenuhi beberapa karakteristik kinerja yang lebih agresif, termasuk kemampuan G tinggi 6,5 di mana Scorpion dapat mencapai 6 G.
“Pada dasarnya[syarat T-X] sangat dekat dengan apa yang akan Anda lihat dalam sebuah F-16 Block 50,” katanya. “Dan itu menjadi jelas bahwa kami tidak akan memenuhi standar kinerja yang agresif.”
Keputusan Textron untuk tidak ikut bersaing menjadikan saat ini ada lima tim yang siap untuk berebut kontrak senilai US$16 miliar. Kelima tim tersebut adalah Boeing dan Saab yang menawarkan desain bau, Saab, Lockheed Martin dan Korea Aerospace Industries yang mengusung modifikasi T-50, Leonardo DRS T-100, Sierra Nevada Corp dan Turki Aerospace Industries yang merancang pesawat latih baru yang dikenal sebagai Freedom Trainer, dan Stavatti Aerospace dengan pesawat yang didasarkan pada konsep Javelin.
Keputusan untuk tidak mengajukan tawaran pada TX membuka Textron untuk fokus pada demonstrasi pesawat serang ringan dengan Angkatan Udara, serta yang sedang menuju pada kesepakatan penelitian dan pengembangan dengan Angkatan Udar Amerika untuk melakukan penilaian kelaikan dari Scorpion.
Scorpion adalah pesawat pertama yang akan menjalani penilaian kelaikan udara Angkatan Udara tanpa diakuisisi oleh layanan atau militer asing. Namun Textron berharap beberapa negara akan mengeluarkan permintaan proposal tahun ini yang bisa cocok untuk Scorpion. Tetapi Harris mengakui Textron belum bertemu dengan calon pembeli yang dekat.
Textron meluncurkan Scorpion pada tahun 2013 dan melakukan penerbangan pertama dengan pesawat prototip pada tahun yang sama. Pesawat produksi pertama terbang pada 22 Desember dan telah mendekati 70 jam terbang. Sementara pesawat P-2 akan terbang dalam beberapa minggu ke depan dan P-3 masih dalam pembangunan.