Wings Air (Lion Group) membuka penerbangan perdana ke Bandara pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, transit di Bandara Melonguane, setelah diresmikan pada tengah Oktober 2016 lalu.
“Saat ini kami baru melayani masyarakat sekali sepekan di hari minggu ke pulau Miangas,” kata Direktur Operasi Wings Air Redi Irawan di Miangas, Minggu 12 Maret 2017.
Ia berharap, manakala kebutuhan menggunakan moda transportasi udara semakin meningkat, maka frekwensi penerbangan ke pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga Filipina akan ditambah dua atau tiga kali sepekan.
“Tentu dengan terbukanya penerbangan ke pulau Miangas akan mengikis keterisolasian. Masyarakat Miangas tidak lagi terisolasi karena bisa langsung dijangkau,” katanya.
Bahkan kata dia, masyarakat yang berasal dari pulau terluar ujung utara pulau Sulawesi itu bisa ke Jakarta atau provinsi lainnya dalam waktu sehari.
“Mohon maaf karena saat ini baru dilayani sekali dalam sepekan. Ke depan kita akan tingkatkan frekwensi transportasi lebih dari sekali sehingga bisa membantu menggerakkan ekonomi masyarakat,” katanya optimistis.
Penerbangan perdana Wings Air yang melayani rute Manado-Melonguane-Miangas-Melonguane-Manado menggunakan pesawat ATR72-600 yang diproduksi di Toulouse, Prancis.
Penerbangan perdana dari Manado-Melonguane menerbangkan sebanyak 62 penumpang, Melonguane-Miangas 61 penumpang, Miangas-Melonguane 57 penumpang dan dari Melonguane-Manado sebanyak 72 penumpang (terisi penuh).
Dibukanya bandara Miangas menjadi transportasi alternatif setelah kapal perintis yang merapat ke dermaga dua pekan sekali.
Bahkan di waktu-waktu tertentu ketika tinggi gelombang laut yang berhadapan dengan lautan pasifik mencapai lima meter, tidak ada kapal yang membawa logistik yang berani merapat ke dermaga.