Trio pilot perempuan Royal Brunei Airlines membuat sejarah dengan pertama kali menerbangkan pesawat dengan seluruh krunya adalah perempuan. Tidak hanya momentum penting bagi maskapai, mereka juga terbang ke wilayah yang bersejarah yakni ke Arab Saudi di mana di negara ini wanita masih dilarang bahkan untuk mengemudikan mobil.
Untuk memperingati Hari Nasional Brunei, yang merayakan kemerdekaan negara itu, Captain Sharifah Czarena Surainy Syed Hashim, Senior First Officer Dk Nadiah Pg Khashiem dan Senior First Officer Sariana Nordi menerbangkan Boeing 787 Dreamliner dengan nomor penerbangan BI081 ke sebuah negara di Timur Tengah pada tanggal 23 Februari.
Kesempatan ini datang lebih dari tiga tahun setelah Kapten Czarena menjadi kapten wanita pertama dari maskapai di Asia Tenggara. Dia mengatakan kepada The Brunei Times pada tahun 2012: “Menjadi pilot, orang biasanya melihatnya sebagai pekerjaan yang dominan laki-laki.”
“Sebagai seorang wanita, seorang wanita Brunei, itu adalah suatu prestasi besar. Ini benar-benar menunjukkan generasi muda atau terutama anak-anak apa pun yang mereka impikan, mereka bisa mencapainya, ” kata kapten, yang menyelesaikan pelatihan pilot awalnya di Flying School Cabair di Cranfield.
Dan Royal Brunei Airlines berkomitmen untuk menempatkan lebih banyak perempuan ke dalam industri penerbangan.
Czarena terinspirasi untuk menjadi pilot setelah dia duduk di kokpit pada penerbangan ketika dia masih gadis keil. Hal itu memunculkan keinginan kuatnya untuk menjadi seorang pilot.