Pesawat biasanya memiliki rentang hidup yang singkat, terutama selama periode fermentasi teknologi. Pesawat paling elite era Perang Dunia I bisa menjadi usang dalam hitungan bulan. Hal-hal yang tidak jauh berbeda ketika Perang Dunia II.
Pada awal-awal penggunaan mesin jet, banyak pesawat tempur baru yang langsung usang dalam hitungan bulan setelah diluncurkan karena kecepatan perkembangan teknologi. Pesawat-pesawat tempur yang berjuang di langit Korea Utara juga segea menjadi sampah beberapa tahun kemudian.
Beberapa desain memang bisa bertahan melewati ujian waktu. Pembom B-52 Stratofortress misalnya, masih tetap eksis hingga saat ini sejak pertama terbang pada tahun 1952. C-130 Hercules juga terus bergulir dari jalur produksi, berdasarkan desain yang mulai beroperasi pada tahun 1954.
Tetapi mereka adalah pembom dan pesawat transportasi yang tidak saling melawan satu lawan satu di udara. Pesawat tempur menghadapi masalah khusus berkaitan dengan usia layanan karena mereka harus saling bersaing dan bertarung langsung dengan model yang lebih baru.
Dengan demikian, sangat sedikit pesawat tempur yang memiliki rentang hidup yang panjang, baik dalam produksi maupun dalam pelayanan. MiG-21 “Fishbed” adalah pengecualian.
Mari kita telusuri jejaknya…