Amerika Serikat telah menyetujui lisensi ekspor ke Turki untuk menjual helikopter serang T129 ATAK buatan mereka ke Filipina. Izin diperlukan karena helikopter tersebut menggunakan mesin buatan Amerika.
Serdar Demir, direktur pemasaran dan komunikasi Turkish Aerspaces Industri (TAI) pada Senin 17 Mei 2021 mengatakan, Washington telah mengeluarkan dokumen yang diperlukan mengenai penjualan enam helikopter serang ke negara Asia Tenggara tersebut.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana pada 7 Desember 2018 kembali mengumumkan negaranya akan memperoleh helikopter T129 dan enam unit akan dibeli pada tahap awal. Selanjutnya, telah ditandatangani nota kesepahaman antara Turki dan Filipina untuk penjualan helikopter yang hingga saat ini belum terealisasi karena adanya hambatan izin ekspor.
Sebuah usaha patungan oleh perusahaan Amerika Honeywell dan perusahaan Inggris Rolls-Royce memproduksi mesin mesin turboshaft LHTEC T800-4A yang digunakan helikopter T129. Perusahaan asing diwajibkan untuk mendapatkan izin ekspor untuk penjualan.
Seorang pejabat Turki yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan lisensi ekspor mesin tidak memerlukan otorisasi Kongres karena jumlahnya di bawah yang disyaratkan oleh undang-undang untuk pengawasan kongres yang mencakup penjualan pertahanan utama sebesar US$ 25 juta atau lebih tinggi dengan sekutu NATO. Lisensi itu langsung dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri.
Pejabat itu juga mengatakan pihaknya telah menerima lisensi ekspor untuk mesin yang dibutuhkan tahun lalu untuk helikopter T129 yang akan digunakan oleh otoritas Turki.
TAI juga memiliki kontrak US$ 1,5 miliar dengan Pakistan yang mencakup penjualan 30 helikopter T129 yang saat ini sedang menunggu izin Amerika. TAI sejauh ini telah mengirimkan total 61 helikopter T129 ke militer Turki. Helikopter ini akan menggantikan AH-1 Cobra dan AH-1W Super Cobra yang sudah semakin tua.
T129 ATAK adalah helikopter serang dua kursi dan bermesin ganda yang dirancang khusus untuk serangan dan pengintaian. Helikopter ini didasarkan pada AgustaWestland A129CBT yang terbukti dalam pertempuran. Pesawat baru ini menggabungkan filosofi sistem baru dengan mesin baru, avionik baru, sight systems dan senjata, modifikasi airframe, drive train yang diperbarui, dan rotor ekor baru.
Helikopter membawa rudal anti tank UMTAS. Rudal ini dikembangkan oleh Roketsan dan mirip dengan Hellfire II. T-129 juga dilengkapi roket dan rudal Stinger serta senjata mesn yang relatif kecil yakni 20mm. T-129 pertama kali digunakan dalam pertempuran pada 2018 ketika Tentara Turki memasuki Suriah melawan pasukan Kurdi. Setidaknya satu helikopter hilang selama pertempuran.
T-129 adalah helikopter serang ringan. Helikopter ini jauh lebih kecil dan lebih ringan dari helikopter serang kontemporer Amerika dan Rusia kontemporer.
Helikopter memiliki bobot kosong 2,35 ton, berat maksmum 5 ton dan kecepatan maksimum 278 km per jam. ATAK memiliki rentang terbang 561 km dan rentang rentang kecepatan jelajah 1. 000 km