Sebuah geng ransomware dilaporkan telah memposting rincian pesawat peringatan dini dan kontrol udara Globaleye Swedia setelah peretas melanggar keamanan siber produsen jet Kanada, Bombardier. Globaleye secara kasar sebanding dengan pesawat peringatan dan kontrol udara E-3 Sentry Angkatan Udara Amerika.
Menurut ZDNet peretas dilaporkan melihat eksploitasi zero day dalam perangkat lunak server web Accellion FTA yang digunakan oleh perusahaan untuk menghosting dan berbagi file besar yang tidak dapat dikirim melalui email ke pelanggan dan karyawan. Peretas kemudian memposting informasi Globaleye ke situs web gelap tempat geng ransomware mengunggah data perusahaan yang gagal membayar tebusan.
Pesawat Globaleye menggabungkan jet bisnis global jarak jauh Bombardier 6000 dengan sensor radar udara Erieye Saab. Erieye dipasang di bagian atas badan pesawat yang disebut Saab sebagai kotak ski. Globaleye mirip dengan E-3 Sentry dan pesawat peringatan dini udara E-2D Advanced Hawkeye Angkatan Laut Amerika.
Globaleye dirancang untuk bertindak sebagai mata dan telinga angkatan udara. Pesawat mampu mendeteksi pesawat musuh, rudal, dan drone pada jarak jauh dan mengirim pesawat tempur untuk melawan mereka. Erieye tidak hanya dapat melihat di luar jangkauan radar tempur tetapi juga memungkinkan pesawat tempur kawan untuk terbang dengan radar dimatikan, membuat mereka lebih sulit untuk dideteksi.
The Independent mendeskripsikan file yang dicuri sebagai rencana terperinci yang melibatkan Globaleye. Sementara ZDNet mengatakan materi yang diretas termasuk dokumen desain untuk berbagai pesawat Bombardier dan suku cadang pesawat. Dalam sebuah pernyataan, Bombardier mengatakan peretasan tersebut melibatkan informasi pribadi dan rahasia lainnya yang berkaitan dengan karyawan, pelanggan, dan pemasok.
Globaleye, sistem yang relatif baru, sejauh ini telah mendapat satu pelanggan di pasar senjata global yakni Uni Emirat Arab, yang telah membeli lima pesawat.