Harus diakui Space Shuttle adalah program penuh warna dan sangat menarik, tetapi program ini tidak akan mungkin berjalan lancar tanpa Shuttle Carrier Aircraft (SCA) atau Pesawat Pengangkut Pesawat Ulang-alik yang disebut Dryden / Amstrong.
NASA memiliki dua  SCA yakni NASA # 905 dan NASA # 911. Keduanya adala pesawat yang dibangun dari jumbo jet Boeing 747-100. Dua pesawat ini dibeli bekas dan kemudian dimodifikasi untuk dapat mengangkat space shuttle di atas badannya.
# 905 dibeli dari American Airlines pada tahun 1974 dan pertama kali digunakan oleh NASA untuk pengujian turbulensi sebelum dipilih untuk program Shuttle. Â Sedangkan # 911 dibeli dari Japan Airlines pada tahun 1989.
Awalnya C-5 Galaxy yang dibangun Lockheed Martin disebut sebagai kandidat terbaik, tetapi 747 dianggap lebih cocok karena beberapa faktor di antaranya layout sayap rendah dan konfigurasi ekornya.
Sebagai bagian dari proses konversi, kedua 747 dilucuti hampir semua perlengkapan interior pesawat, termasuk insulasi dan panel bagian dalam pesawat, untuk mengurangi berat. Hanya segelintir kursi yang terletak di bagian hidung pesawat untuk mengangkut sejumlah pegawai NASA dalam misi lintas negara.
Pesawat SCA diperkuat dan sistem strut dipasang untuk mengakomodasi Orbiter seberat 170.000 pon pada tulang belakang pesawat. Avionik kokpit SCA juga ditingkatkan seperti mesin turbofan JT9D. Stabilisator vertikal dipasang pada bagian ekor horisontal untuk mengatasi stabilitas yang hilang oleh pengorbit yang menghalangi bagian vertikal besar di ekor 747. Sistem ballast juga diterapkan untuk menjaga pusat gravitasi pesawat ketika Orbiter tidak terpasang.
Penambahan pengorbit eksternal menghasilkan kinerja 770 747 Â benar-benar dilucuti dan berubah menjadi kebalikannya. Sebuah pesawat yang memiliki rentang antarbenua dengan desain sekarang harus berhenti beberapa kali untuk mengisi bahan bakar hanya untuk terbang antara Edwards AFB di California ke Kennedy Space Center di Florida. Â SCA hanya bisa terbang sekitar 1.000 mil laut dengan orbiter terpasang dibandingkan dengan 5.500 jika terbang tanpa beban.
Penerbangan terakhir  SCA dengan membawa pengorbit dilakukan pada 21 September 2012 ketika # 905 akan mengikuti tur 4,5 jam California sebelum mendarat di LAX, menghasilkan beberapa foto penerbangan terbaik sepanjang masa.
Jet itu juga terbatas hanya bisa terbang 0,6 Mach dan ketinggian 15.000 kaki ketika menggendong pengorbit. Ini berarti bahwa setiap misi ke Kennedy akan membutuhkan tiga pemberhentian dan akan memakan waktu dua hingga tiga hari untuk diselesaikan.
Pesawat pathfinder juga harus terbang di depan rute SCA untuk memastikan tidak ada badai di sepanjang jalan yang dapat merusak pelindung panas shuttle space yang terbuat dari ubin silika LI-900 atau menginduksi muatan tinggi.
Prosesnya juga lambat, rumit, dan mahal dengan setiap perjalanan menghabiskan biaya ratusan ribu dolar. Proses ini melibatkan tim beranggotakan lebih dari 170 orang.
Prestasi paling menakjubkan yang pernah dicapai oleh konsep SCA adalah apa yang disebut sebagai Approach and Landing Tests (ALT). Dimana kedua pesawat melepaskan diri di udara sebelum mendarat sendiri-sendiri.
Hanya SCA yang akan mendukung fase ALT dengan melakukan lima kali pengujian, bagaimanapun memisahkan dua pesawat besar di udara adalah hal yang sangat berisiko dan meski sukses program ini tidak dilanjutkan.