Angkatan Udara India (IAF) secara bertahap telah mempensiun pesawat tempur MiG-21, dan MiG-27 dan menggantinya dengan pesawat baru termasuk versi lanjutan dari jet tempur Tejas yang diproduksi di dalam negeri.
Sehari setelah Tejas yang bermuatan penuh melakukan penerbangan perdananya di Bengaluru, kementerian pertahanan India menyetujui pengadaan 83 pesawat versi Mk1A. Keputusan itu diambil selama pertemuan tingkat tinggi Dewan Akuisisi Pertahanan yang diketuai oleh Menteri Pertahanan Rajnath Singh pada Rabu 18 Maret 2020.
“Pesanan 40 pesawat Tejas telah diberikan pada Hindustan Aeronautics Limited (HAL) dalam konfigurasi awal dan dewan membuka jalan untuk pengadaan 83 pesawat versi yang lebih canggih Mk1A,” demikian sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian pertahanan India.
Menekankan pentingnya jet tempur ringan Tejas, kementerian pertahanan mengatakan bahwa platform itu akan menjadi tulang punggung Angkatan Udara India. Saat ini, Angkatan Udara India mengalmai kekurangan sekitar 300 jet tempur.
Seorang pejabat kementerian pertahanan mengatakan bahwa Tejas adalah sistem pertahanan udara yang layak dan hemat biaya. Versi lanjutan Tejas menampilkan kemampuan pengisian bahan bakar di udara, sistem Derby dan Python, radar AESA, deretan peperangan elektronik serta bom pintar.
Pemerintah India berencana untuk mengekspor Tejas versi lanjutan ke Malaysia dan beberapa negara Afrika.
“Platform ini telah dipamerkan dengan cara menerbangkan dan dipajang di berbagai pameran asing dan juga memberikan pengarahan tentang platform tersebut kepada berbagai delegasi asing yang telah mengunjungi fasilitas HAL,” kata Shripad Naik, dari Kementerian Negara Pertahanan India mengatakan pada 11 Maret.
India telah menghabiskan sekitar US$ 1,6 miliar untuk pengembangan Tejas dan mesin Kaveri untuk jet. Program Tejas telah berjalan selama 36 tahun dan sempat tertatih-tatih.