Bomber tempur atau juga kerap disebut sebagai pembom taktis, interdictors, strike fighters atau ground attack aircraft.
Pesawat ini dibangun untuk menyerang target musuh jauh di belakang garis depan. Pesawat ini biasanya menyerang konvoi pasokan, sehingga memperlambat pasukan musuh dan pasokan untuk mencapai garis depan.
Pesawat ini terkadang terkait dengan pesawat tempur superioritas udara atau jet tempur multi peran, namun penekanan mereka difokuskan pada peran ground attack. Sebagian besar dari mereka juga memiliki kemampuan tempur udara-ke-udara. Pesawat ini biasanya memiliki kemampuan jarak jauh hingga dapat beroperasi dalam jarak yang jauh dari basisnya.
Kali ini kita akan mencoba membuat daftar 10 pesawat serangan darat terbaik yang ada di dunia saat ini. Daftar akan didasarkan pada gabungan skor persenjataan, jangkauan, kecepatan, teknologi, dan beberapa faktor lainnya.
Semua pesawat yang disebutkan di sini sangat kuat dan menghancurkan. Analisis ini didasarkan pada spesifikasi, data yang tersedia dan perbandingan teknis. Pelatihan pilot juga penting, karena kinerja pesawat sebenarnya tergantung dari kinerja pilot.
Daftar ini tidak berisi pesawat yang saat ini sedang dikembangkan pada tahap prototipe dan hanya mencakup pesawat tempur operasional.
Inilah 10 pesawat serangan darat terbaik di dunia
1. F-15E Strike Eagle (Amerika
F-15E Strike Eagle awalnya dikembangkan McDonnel Douglas bahkan sebelum ada permintaan. Pesawat dua kursi ini merupakan evolusi dari pesawat superioritas udara F-15 Eagle. Pesawat ini muncul pada 1980-an dan dipandang sebagai pengganti pengganti F-111. Pesawat operasional pertama dikirim pada tahun 1989 dan disebut sebagai Strike Eagle, meski nama ini tidak diadopsi secara resmi dan kerap tetap menggunakan julukan Eagle seperti pendahulunya.
Pesawat ini membuat debut tempurnya saat Operation Desert Storm, dan terbukti luar biasa dalam aksi tempur ini dan diteruskan di berbagai perang lainnya.
F-15E digunakan oleh Angkatan Udara Amerika. Pada 2014, USAF mengoperasikan lebih dari 200 pesawat tempur ini. Pesawat juga diekspor ke Arab Saudi (F-15S) dan Israel (F-15I). Pesawat juga diekspor ke Korea Selatan (F-15K Slam Eagle) dan Singapura (F-15SG).
F-15E memiliki avionik dan peralatan yang berbeda dari pesawat tempur F-15. Pesawat dilengkapi dengan pod penargetan dan peralatan serangan darat khusus lainnya. Operator sistem senjata ada di kokpit belakang.
Pesawat ini bisa membawa bahan bakar yang cukup banyak yakni 10.400 kg serta bahan bakar eksternal. Strike Eagle dapat membawa berbagai rudal udara ke darat, anti-kapal, anti-radiasi, bom (termasuk nuklir), dan amunisi yang dipandu. F-15E juga mempertahankan kemampuan udara ke udara dan dapat membawa rudal udara ke udara yang sama dengan pesawat tempur superior F-15.
F-15E memiliki kecepatan maksimum lebih dari 2 655 km / jam dan bisa mencapai ketinggian 18,2 km dengan jangkauan sekitar 2 500 km. Jika diperlukan, F-15E bisa dioptimalkan sebagai pesawat tempur superioritas udara.
2. Su.134 (Rusia)
Su-34 dibangun untuk menggantikan Su-24 dan masih menjadi keturunan dari pesawat tempur superioritas udara Su-27. Pesawat serangan ini mudah dikenali dengan kokpit sisi-by-side dan hidung mirip itik. Perkembangan pesawat sempat berjalan lambat karena keterbatasan dana. Pertama kali diterbangkan pada tahun 1990 dan tahun 1995 sebuah pesawat produksi pra-terungkap.
Su-34 diadopsi pada tahun 2014 dan pada tahun 2015, Angkatan Udara Rusia mengoperasikan 76 pesawat serang ini. Dikabarkan Rusia ingin memiiliki setidaknya 200 interdictors ini untuk menggantikan penuaan Su-24s. Su-34 diusulkan untuk diekspor, namun sejauh ini belum menerima pesanan secara resmi.
Pesawat ini memiliki 10 cantelan di underwing dan underfuseage untuk berbagai jenis senjata, termasuk rudal udara ke udara, udara ke permukaan, anti-kapal dan anti-radiasi, bom bodoh. Su-34 biasanya membawa 4.000 kg senjata, namun kapasitas maksimumnya adalah 8.000 kg. Penekanan ditempatkan pada senjata serangan jarak jauh.
Fitur yang tidak biasa dari Su-34 adalah radar yang menghadap ke belakang dan dapat meluncurkan rudal udara ke udara saat dikejar pesawat musuh. Kokpit dan beberapa komponen dan sistem penting lainnya berlapis baja. Pesawat dilengkapi dengan alat penghitung elektronik yang komprehensif.
Pesawat ini memiliki kecepatan maksimum 1 900 km / jam dan bisa mencapai ketinggian 14 km. Ini memiliki jangkauan maksimum sekitar 2.000 – 2 500 km tergantung pada beban senjata.
Su-34 juga bisa membawa peperangan elektronik atau pod pengintai. Pesawat ini juga diusulkan untuk melayani peran pencegat berat, pengintaian, dan peperangan berat.
Pesawat yang oleh NATO disebut sebagai Fullback ini juga telah terbukti di medan perang dengan melakukan debut di Perang Suriah. Mereka dikabarkan sukses menghancurkan ratusan target ISIS di wilayah tersebut.